Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Senin, 14 Februari 2011

Kenapa lebih tajam ke teroris ya? (sebuah renungan)

Kekerasan seolah tak mau hilang dari negeri ini. Silih berganti terjadi dan terjadi lagi. Tawuran antar sekolah, tawuran antar warga, penganiayaan, perusakan, pembunuhan, dan lain sebagainya. Yang terbaru adalah penyerangan terhadap jamaah ahmadiyah hingga menimbulkan korban jiwa serta pembakaran tempat ibadah oleh massa karena ketidakpuasan terhadap hasil sidang penistaan agama. Dan anehnya (?) aparat keamanan tidak dapat mencegah kedua kejadian itu. Padahal aparat memiliki intelejen yang handal, terbukti jaringan teroris dapat terungkap.
Bahkan ada yang mensinyalir aparat sengaja melakukan pembiaran terhadap dua kasus tadi. Entah benar atau tidak, yang pasti ada hal menggelitik, mengapa teroris dengan mudah terlacak hingga ke daerah-daerah yang tidak disangka sebelumnya, tapi mengapa berbagai kerusuhan yang melibatkan massa ataupun kasus korupsi, aparat kerap tidak mampu menangani dengan baik.
Dalam pengungkapan camp pelatihan teroris di aceh, pengusutan perampokan bank di sumatera yang diduga terkait teroris, aparat bertindak cepat dan berhasil menangkap dan menembak mati beberapa pelakunya. Begitu taktis, cermat dan cepat. Namun, semua sirna bila menangani kasus tawuran, perusakan, atau aksi-aksi yang melibatkan massa, baik dengan atribut ormas tertentu ataupun tanpa atribut. Apalagi kasus yang diduga melibatkan anggotanya.
Mungkin masih hangat dalam ingatan kita, kasus gayus menyeret beberapa perwira aparat, kasus dugaan rekening gendut perwira, century, aparat seolah mati kutu. Tidak ada lagi kegagahan aparat menenteng senjata dan melakukan baku tembak seperti saat menangani teroris. Tidak ada lagi kesigapan menangkap pelaku. Apakah mungkin perwira itu terlibat, sehingga aparat tak mampu menyentuhnya, atau mungkin tidak berani, karena menyangkut nama baik institusi ataupun takut, karena yang diduga terseret adalah petinggi.
Tapi, kita harus selalu berharap, aparat tetap profesional melaksanakan tugasnya.Wallahu a’lam bishowab.