Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Kamis, 01 Maret 2012

Karen Agustiawan Pebisnis Paling Berpengaruh di Asia


PDF Print
Friday, 02 March 2012
ImageJAKARTA– Pebisnis Indonesia membuktikan tidak kalah saing di kancah global. Salah satu buktinya, empat perempuan pebisnis Indonesia menempati daftar 50 Wanita Pebisnis Berpengaruh di Asia yang dirilis Forbes kemarin.


Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Karen Agustiawan menempati urutan pertama pada daftar tersebut. ”Daftar itu disusun berdasarkan peran para perempuan pebisnis tersebut dalam manajemen perusahaan-perusaha- an pencetak keuntungan,” ungkap Moira Forbes,presiden dan penerbit Forbes Woman.

Dia menjelaskan,daftar tersebut sekaligus menjadi penghargaan atas dinamisme wanita pelaku bisnis di Asia yang berhasil mendorong pertumbuhan ekonomi di wilayah ini. Selain Karen, daftar itu memuat nama Managing Director Sintesa Group Shinta Widjaja Kamdani, Presiden Direktur Centra Cipta Murdaya Siti Hartati Murdaya, dan President & CEO PT Nippon Indosari WendyYap.

 Forbes mengapresiasi langkah besar Karen sebagai wanita pertama yang memimpin Pertamina. ”Pada 2009 dia menjabat sebagai direktur utama, wanita pertama yang memegang posisi puncak di perusahaan tersebut. Dia meluncurkan agenda ambisius, termasuk secara agresif mengakuisisi sejumlah blok gas dan minyak di Indonesia dan luar negeri, mengembangkan proyek coal bed methane sebagai energi alternatif, dan mendirikan perusahaan pengiriman gas alam cair bersama PLN,”papar Forbes.

Karen memulai kariernya di sektor minyak bumi dan gas (migas) pada 1984 di MobilOil Indonesia. Pengalaman panjang membawanya pada jabatan direktur hulu pada 2006. Dia kemudian diangkat menjadi direktur utama pada 5 Februari 2009 menggantikan Ari H Soemarno.

Di bawah kepemimpinan Karen,Pertamina telah mengumumkan laba bersih (belum diaudit) seluruh anak perusahaannya selama 2011 mencapai Rp25,01 triliun. Perseroan menyatakan, penyumbang terbesar laba bersih adalah anak perusahaan sektor hulu sebesar Rp24,01 triliun, diikuti anak usaha sektor hilir Rp702 miliar, dan anak usaha bukan bisnis inti sebesar Rp293 miliar.

Adapun Shinta Widjaja Kamdani mengelola Sintesa Group yang memiliki 17 perusahaan dan bergerak di berbagai bidang mulai properti, manufaktur, energi, dan produk konsumen.Shinta merupakan satu dari 13 warga Indonesia yang bertemu Presiden Amerika Serikat (AS) Barack Obama di Washington, AS, untuk membahas peluncuran inisiatif entrepreneurship di negara-negara berkembang.

Hartati Murdaya dengan bendera Central Cipta Murdaya bergerak di bidang teknologi informasi, real estat, perdagangan kayu, perkebunan, barang-barang konsumen, dan engineering. ”Aset real estatnya bernilai lebih dari USD1 miliar dan termasuk sejumlah pusat perbelanjaan, gedung perkantoran, hotel, dan Jakarta International Expo Center, tempat digelarnya berbagai pameran perdagangan Jakarta Fair dan entertainment,” sebut Forbes.

Sementara Wendy Yap berhasil membawa Nippon Indosari Corpindo tumbuh menjadi perusahaan pembuat roti paling menguntungkan di Indonesia dengan menguasai 90% penjualan roti di pasar. ”Pendapatan untuk 2011 mendekati USD84 juta,”ungkap Forbes. Wanita-wanita lain yang masuk dalam daftar tersebut berasal dari China, Taiwan, Hong Kong, dan Makau.

Mereka antara lain Gina Rinehart, wanita terkaya di Australia yang juga memimpin perusahaan susu terbesar di Vietnam. ”Melalui pengaruh dan kekuatan mereka, para wanita itu berkiprah dalam berbagai bidang industri, bangsa, dan generasi, yang mengubah wajah bisnis Asia, sambil menciptakan peluang bagi para pemimpin masa depan,”lanjut Forbes.

Wanita termuda yang masuk dalam daftar tersebut ialah Ekta Kapoor, 36,yang terkenal karena memopulerkan opera sabun India dan film-film Bollywood. Dia merupakan direktur pelaksana Balaji Telefilms. syarifudin/ chindya mutiara
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/474303/38/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar