Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Senin, 05 Maret 2012

Memperjuangkan Mobil Nasional-Mesin Dibongkar, Esemka Siap Uji Emisi Ulang


PDFPrint
Tuesday, 06 March 2012
ImageSejumlah mekanik meneliti mesin mobil Esemka di bengkel Solo Techno Park (STP) kemarin.

SOLO – Mesin mobil Esemka kemarin dibongkar di fasilitas perbengkelan Solo Techno Park (STP).Keseriusan dan komitmen para teknisi menjadi pertaruhan keberhasilan uji emisi mendatang. Di ruang assembly line kompleks STP, empat teknisi terlihat sibuk memereteli blok mesin mobil Esemka.Mereka terlihat serius memindahkan bagian mesin dari tempatnya.

Sambil memisahkan satu bagian dari induk mesin, teknisi juga memperhatikan hal-hal yang salah pada bagian tersebut. Sebelum tengah hari teknisi hampir selesai membongkar seluruh bagian blok mesin. Dari bagian-bagian yang dibongkar telah muncul dugaan sementara penyebab produksi gas buang mobil Esemka berlebih saat diuji emisi di Balai Termodinamika Motor dan Propulsi (BTMP) Serpong,Tangerang, awal pekan lalu.

”Tabung sirkulasi udara ke injektor kurang kuat jadi mungkin ada celah udara yang menyebabkan kekuatan isapannya tidak sempurna.Kemudian ada sisa oli yang masuk ke ruang pembakaran.Di sini cairan oli menjadi materi yang tidak seharusnya diproses dalam pembakaran.Wajar saja kadar karbonnya berlebih,” ungkap Yana,anggota tim teknisi mobil Esemka dari PT Tosuro Teknologi Delta Indonesia,kemarin.

Yana mengatakan, pembongkaran sekaligus analisis emisi merupakan hal ringan. Persoalan tersebut bahkan bisa dipecahkan hanya oleh bengkel kaki lima.Namun,bagi Yana dan rekan-rekannya, pembenahan mobil Esemka adalah momentum pertaruhan nama perusahaan sekaligus bukti komitmen mereka membawa produk automotif dalam negeri menuju pasaran nasional. ”Ini mudah saja, bengkel kaki lima bisa tahu mana letak kesalahan.

Tapi,mobil Esemka ini memiliki nilai lebih,yakni banyak yang menggantungkan harapan pada mobil Esemka.Kami sebagai teknisi makin serius untuk tidak mengecewakan mereka,” papar teknisi asal Cikarang, Bekasi,Jawa Barat ini. Direktur Pelayanan dan Pengembangan STP Gampang Sarwono mengatakan, tahap paling penting setelah mesin dibongkar adalah menyeting ulang electronic control unit (ECU) atau perangkat pengelola data yang berfungsi mengoptimalkan kerja mesin kendaraan.

Penyetelan ulang pada ECU supaya perangkat tersebut terkondisikan normal. Terkait penambahan converter kit supaya mereduksi materi karbon pada saluran gas buang, Gampang belum bisa memastikan itu. Sampai saat ini pengambilan opsi tersebut masih jauh. ”Kami upayakan untuk memaksimalkan perbaikan tanpa tambahan alat.

Tapi, kalau misalnya nanti memang kadar emisinya sudah benar- benar tidak bisa sesuai dengan yang diharapkan,alternatif terakhir kita tambahi itu,” bebernya. Mengenai kebutuhan waktu pembenahan mobil Esemka, Gampang belum bisa memastikan. Namun, teknisi akan mengevaluasi setiap kali selesai membongkar mesin. ”Sore selesai bongkar,lalu malamnya evaluasi.

Begitu terus sampai benar-benar sempurna,” ucap Gampang. Direktur PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) Sulistyo Rabono menambahkan, ada 15-20 teknisi yang menggarap pembenahan Esemka.Mereka berasal dari PT Tosuro Teknologi Indonesia yang selama ini bekerja sama dengan PT SMK, pakar mesin automotif Universitas Muhammadiyah Surakarta (UMS), serta Akademi Teknik Warga (ATW).”Para ahli mempercepat proses pembenahan mobil. Sedangkan perbaikan lampu yang kurang fokus setelah mesin selesai,”tandasnya. abdul alim

Tidak ada komentar:

Posting Komentar