Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Selasa, 31 Januari 2012

Mencari Arti Sukses?

Tuesday, 31 January 2012
Sadar atau tidak, kita sering disibukkan oleh hal-hal kecil yang sesungguhnya mungkin tidak banyak berarti bagi hidup kita.


Seumpama ilustrasi tentang bagaimana Anda memasukkan batubatu besar, batu-batu kecil dan pasir ke dalam sebuah ember, Anda tidak akan berhasil memasukkan semuanya ke dalam ember jika Anda mulai dari pasir,kemudian batu kecil dan batu besar. Anda harus melakukannya mulai dari batu besar diikuti dengan batu-batu kecil di sekitarnya, barulah terakhir menuangkan pasir yang akan masuk melalui celah-celah sekecil apa pun,dikarenakan partikelnya yang berukuran kecil.

Ilustrasi ini selalu mengingatkan kita untuk memprioritaskan hal-hal yang utama dan penuh makna atau penuh arti dalam hidup kita. Senada dengan itu, dalam hidup ini Anda mungkin pernah merasa menyesal ketika Anda kehilangan “sesuatu”. Saat sesuatu tersebut masih berada bersama dengan Anda, Anda mungkin tidak terlalu memperhatikannya. Tetapi ketika sudah kehilangan,barulah Anda merasa menyesal, sedih dan kecewa.Anda akhirnya menyadari bahwa sesuatu tersebut adalah hal yang berharga. Anda mulai mencari-cari kembali ketika segala sesuatunya sudah terlambat.

Tidak sedikit dari kita yang terperangkap dengan definisi sukses yang berbicara masalah jabatan, pangkat, uang, pekerjaan dan bisnis yang berhasil.Pertanyaannya sederhana, apakah itulah yang paling penting dalam hidup Anda? Anda mungkin pernah melihat orang yang sangat berhasil dalam bisnisnya, tetapi rumah tangganya tidak rukun.Anda mungkin pernah melihat orang yang sangat berhasil dengan kariernya namun selalu tidak punya waktu dengan keluarganya. Sebagian besar atau hampir seluruh waktunya ditukar untuk sebuah karier.Sedemikian berhargakah bisnis atau karier Anda sehingga dia menduduki tempat teratas dalam kehidupan Anda?

Apakah dia layak mengambil kebanyakan waktu yang Anda miliki? Sampai pada titik ini,Anda pasti sudah mengetahui apa yang dimaksud dengan sesuatu tersebut? Bukan sukses menurut standar orang biasa.Tapi jauh lebih besar dari itu. It’s Pursuing Meaning Beyond Success. Adalah mencari sebuah arti yang melampaui sukses itu sendiri. Tanpanya, sukses Anda belum lengkap. Tanpanya, Anda suatu ketika akan merasa hampa. Saya teringat sebuah cerita yang sangat populer yaitu ketika Socrates mengajari seorang pemuda tentang apa sebenarnya sukses itu.

Dia mengajak pemuda tersebut pergi ke pantai dan ketika sampai ke tempat yang agak dalam, Socrates membenamkan kepala pemuda itu ke dalam air dan menahannya untuk waktu yang agak lama.Pemuda tersebut meronta-ronta. Sejenak kemudian, Socrates mengeluarkan kepala pemuda tersebut dari air.Pemuda tersebut tidak mengerti mengapa Socrates berbuat demikian. Socrates lalu bertanya kepada pemuda tersebut apa yang paling diinginkannya ketika dia berada di dalam air. Pemuda itu kontan menjawab kalau dia ingin bernapas. Socrates menjelaskan bahwa sukses tidak jauh berbeda dengan kejadian barusan.

Anda harus benar-benar menginginkannya. Sebuah pelajaran berharga bagi kita semua saat ini. Berhenti sejenak dari kesibukan kita dan bertanyalah kepada diri kita apakah sebenarnya yang sangat kita inginkan ketika kita hidup.Mungkin itulah sebenarnya definisi sukses menurut ukuran kita masingmasing tanpa perlu berteori panjang tentang apa sebenarnya definisi sukses. Ketika Anda sudah menemukan apa yang Anda inginkan, kejarlah itu meski ada harga yang harus Anda bayar.

Ada sebuah ungkapan yang menyatakan demikian: “Success is getting what you want. Happiness is wanting what you get.” Secara pribadi saya berpendapat bahwa “Real success is to have both the success and happiness.” Happiness atau kebahagiaan adalah salah satu bagian dari meaning beyond success (sebuah arti yang melebihi sukses itu sendiri) dan itu hanya mungkin terjadi bila Anda secara konsisten dan penuh komitmen mengusahakannya dalam hidup Anda. Mereka yang sungguh-sungguh berhasil pada akhirnya adalah yang memiliki keseimbangan antara pencapaian baik karier maupun bisnis dengan kehidupan pribadi, keluarga dan hubungan yang harmonis secara horizontal dengan sesama dan secara vertikal dengan Sang Pencipta.

Apakah Anda saat ini sedang mengusahakan atau mengejar sesuatu yang berarti dalam hidup Anda? Bila belum,cepat ambil keputusan sebelum Anda terlambat. Bila Anda ingin menyaksikan sebuah transformasi terjadi dalam hidup Anda maka Anda perlu menentukan sesuatu yang berarti tersebut, mengejarnya dan mewujudkannya di dalam kehidupan Anda.● Salam transformasi!

TUKANG SAMPAH INGGRIS JAJAL BERTUALANG DI JAKARTA- Salut atas Tugas Berat Rekan Seprofesi di Ibu Kota

Tuesday, 31 January 2012
Pekerjaan tukang sampah di Jakarta ternyata bukan perkara mudah.Diperlukan kesabaran dan kekuatan fisik untuk bisa mengangkut sampah.


Seorang tukang sampah asal Inggris, Wilbur Ramirez,telah membuktikannya. Selama 10 hari terakhir, Wilbur mengikuti Imam Syaffi,seorang tukang sampah di Jakarta.Tiap hari,begitu matahari terbit,keduanya langsung menuju jalanan dan menarik gerobak untuk mengangkut sampah dari kawasan permukiman di salah satu sudut ibu kota Indonesia itu. Salah satu daerah operasi Imam adalah Jalan Guntur, Manggarai,Jakarta Selatan. Beberapa pelanggan Imam meninggalkan kantongkantong sampahnya di luar rumah,tapi sebagian besar di sebuah lubang di kebun.Imam harus membersihkan sampahsampah itu.
 

Dia harus membersihkannya agar tidak mendapatkan keluhan.Semua sampah itu dia masukkan ke gerobak. Tanpa ada pemisahan sampah, semua sampah rumah tangga, makanan,plastik sampai sampah organik jadi satu. Gerobak Imam seukuran bak mandi dan segera penuh ketika sampah-sampah mulai masuk.Dia harus menekan sampah-sampah itu untuk memberikan ruang sisa jika masih ada sampah yang harus dipungutnya.”Pekerjaan Imam dua kali lebih berat (daripada tugas saya),”ujar Wilbur sembari menyeka keringat yang menetes di keningnya kepada BBC.

Dia mengaku salut dengan pekerjaan yang dilakukan Imam. Kondisi kerja Imam tentu berbeda dari Wilbur.Sebagai tukang sampah di London, pria itu memiliki sarana pengangkutan sampah berteknologi tinggi dan ber- AC serta memiliki rekan kerja. ”Ini adalah hari yang sangat berat dan saya bahkan mengira saya tidak akan sanggup melakukannya seharian penuh.Saya hanya bisa melakukan dua dari tiga kali pengangkutan yang dilakukan Imam dan saya merasa sekarat,”papar Wilbur. Imam biasa memenuhi gerobak sampahnya tiga kali dari sekitar 100 rumah.

Dia mendapat upah Rp200.000 setiap enam hari.”Pekerjaan ini memerlukan lebih banyak kekuatan fisik daripada yang saya kira,”ujar Wilbur. ”Gerobak ini beratnya seperti 1 ton dan biasanya hanya dibawa satu orang.Saya berkeringat seperti babi.” Dari pengalamannya itu, Wilbur tahu bahwa bukan hanya sampah yang diurusi Imam.Selokan di depan rumah pelanggannya yang sering mampat juga menjadi pekerjaan Imam.”Pria ini melakukannya tanpa alas kaki,”ujar Wilbur yang tampak kaget.”Ada kaca,ada semuanya di sana.Kaki orang ini pasti seperti kulit badak.” Saat ini hanya ada sekitar 3.000 tukang sampah di seluruh Ibu Kota.Meski dirasa berat,Imam senantiasa melakukan pekerjaan itu sebaikbaiknya. Satu keluhan saja, dia bisa dipecat.

 ALVIN MASRIFAH
_”Kalau tidak dilakukan,mereka bakal menelepon ketua RT.Ada banyak orang lain yang butuh pekerjaan,”ujar dia.”Saya takut dipecat.Kalau itu terjadi, anak dan istri saya mau makan apa?” Setelah menyelesaikan pekerjaannya memungut sampah,Imam masih punya pekerjaan lain,yakni mendaur ulang sampah.  


Senin, 30 Januari 2012

100 Hari Kemenkumham

Tuesday, 31 January 2012
Tanggal 30 Januari 2012 kemarin, tepat 100 hari Menteri Amir Syamsudin dan saya menjejakkan kaki dan berkantor di Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham).


Masih tersisa waktu 2 tahun, 8 bulan, dan 20 hari hingga 20 Oktober 2014, saat tugas kami berakhir, bersamaan dengan berakhirnya masa kepemimpinan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.Dalam waktu yang tersisa tersebut, tidak ada pilihan lain bagi kami selain terus fokus dan bekerja keras. Fokus bukanlah suatu pilihan, tetapi suatu keharusan. Dengan rentang tugas Kemenkumham yang merambah hampir seluruh sisi persoalan hukum dan hak asasi manusia, tanpa fokus dan prioritas kerja,setiap orang bisa dengan mudah tersesat di tengah tumpukan persoalan yang tak pernah berhenti mengalir.

Untuk itu Menkumham dan saya selalu menjadikan empat arahan Presiden SBY sebagai pegangan dalam menjalankan amanah yang diembankan kepada kami berdua. Keempat arahan itu adalah menciptakan dan menegakkan hukum yang sesuai dengan rasa keadilan; menjamin penghormatan dan perlindungan HAM, termasuk berupaya keras menyelesaikan persoalan HAM masa lalu; memegang teguh dan melaksanakan prinsip dasar antikorupsi; serta melaksanakan semuanya dengan percepatan. Akselerasi diperlukan karena masa kerja kami tidaklah panjang, hanya 3 tahun.

Dalam bahasa Presiden, ibarat lomba maraton, maka menjelang garis finis harus ada percepatan, harus dilakukan sprint. Itulah yang coba kami lakukan dalam 100 hari tugas di Kemenkumham dan itu pula yang akan terus kami lakukan dalam rentang waktu yang tersisa: fokus dan terus bekerja keras. Dalam 100 hari ini sebenarnya ada beberapa langkah kebijakan dasar yang kami lakukan, tetapi mungkin tidak semuanya diketahui publik.

Umat Islam Harus Bisa Antisipasi Perubahan

Tuesday, 31 January 2012
ImagePresiden SBY saat menyampaikan pidato di depan para delegasi.


PALEMBANG– Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak, masyarakat Islam agar mampu mengantisipasi perubahan zaman. Dengan cara ini masyarakat atau negara Islam menjadi negara maju.

”(Perubahan zaman) harus diantisipasi dan diadaptasi dengan cerdas, dengan keberanian,” kata Presiden SBY saat membuka Parliamentary Union of the Organization of Islamic Cooperation (PUIC) di Palembang, Sumatera Selatan,kemarin. Presiden mengatakan, jangan sampai masyarakat Islam mengulangi kejadian abad sebelumnya.

Masyarakat Islam tersingkir dalam sejarah karena terlalu berpuas diri dengan masa kejayaan Islam di abad XIII.Presiden menuturkan,tantangan abad XXI adalah dunia dengan keterhubungan dan keterbukaan yang kompleks. Hubungan tidak hanya antarpemerintah, tapi juga antara pemerintah dengan individu dan perusahaan. Tantangan lain adalah krisis ekonomi di Eropa. Sekalipun tidak berhubungan langsung,hal itu dikhawatirkan akan memberi dampak buruk. Menurut SBY, dinamika dunia tersebut harus diantisipasi. Salah satunya, bagaimana antarnegara Islam melakukan kerja sama melalui koordinasi legislasi.

Selain itu,bagaimana negara-negara Islam harus mendorong perbaikan ekonomi. Perbaikan sangat diperlukan mengingat fakta yang tidak bersahabat bagi dunia Islam. SBY mencontohkan, masyarakat Islam memenuhi 20% populasi dunia, tetapi hanya mampu memberi efek kebaikan 7%.Kemudian negara Islam hanya mampu mengekspor barang dunia sebesar 10%. ”Dari 50 negara tertinggal dan yang mempunyai utang paling besar, 22 di antaranya negara muslim,” ujarnya. Pada kesempatan tersebut, SBY juga mengungkapkan,dunia Islam tidak boleh menutup mata terhadap permasalahan Palestina, yakni bagaimana mendorong memperjuangkan negara Palestina.

Kemudian, mendorong perjuangan Palestina menjadi anggota dalam Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB). Ketua DPR Marzuki Alie saat memberi sambutan mengharapkan PUIC berkembang lebih baik. Artinya, PUIC berperan dalam pengembangan Islam dan dunia. Lebih spesifik, Marzuki mengatakan, PUIC hendaknya dapat mendorong penolakan terhadap kejahatan Israel. Apalagi Israel telah menangkap ketua dan anggota parlemen Palestina.”Seharusnya melalui PUIC kita memberi dukungan penuh pembebasan ketua dan anggota parlemen Palestina,” ujar Marzuki yang kemarin diberi mandat untuk menjadi presiden ketujuh PUIC.

Sebagai perkumpulan parlemen berbasis Islam, ujarnya, PUIC sepenuhnya harus mendukung perjuangan Palestina. Marzuki juga menyerukan agar PUIC mendorong perbaikan ekonomi masyarakat Islam. ”Kita berkewajiban dalam bidang ekonomi untuk mengurangi kemiskinan,”ujarnya. Tak hanya itu, PUIC juga telah sepakat untuk melindungi para pekerja migran. Marzuki menjelaskan,Indonesia menjadi pihak yang paling berperan ketika menyuarakan isu perlindungan tenaga kerja asing.

Perlindungan tenaga kerja asing adalah persoalan bagi Indonesia yang sering mengirimkan tenaga kerja ke sejumlah negara Islam,khususnya Arab Saudi dan Malaysia. Marzuki mengungkapkan, problem TKI tak lepas dari tidak adanya perundang-undangan yang mengikat negaranegara Islam untuk melindungi hak-hak para pekerja asing. kholil/m sahlan/ dedy sagita

Mobil Esemka- Jajaki Kerja Sama dengan Produsen Asal Jerman

Tuesday, 31 January 2012
SOLO – Pengembangan mobil Esemka bakal lebih sempurna dengan keterlibatan raksasa automotif asal Jerman.Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Berlin berusaha membuka kerja sama dengan produsen Mercedes–Benz, Volkswagen (VW), Opel, dan BMW untuk mengembangkan mobil nasional ini .


Wakil Kepala Perwakilan KBRI Berlin Diah Wulandari M Rubianto mengatakan, keterlibatan produsen-produsen automotif terkemuka ini merupakan potensi besar dalam mengembangkan mobil nasional. KBRI berniat membuka kerja sama bilateral antara Jerman danIndonesia,khususnya untuk pengembangan mobil Esemka. ”Kami akan memfasilitasi pertemuan dengan industri automotif di Jerman seperti VW,Mercedes–Benz,Opel,dan BMW. Seperti diketahui, Jerman memiliki industri automotif terbesar,” kata Diah Wulandari M Rubianto di rumah dinas Wali Kota Loji Gandrung kemarin. Mengenai bentuk kerja sama bisa dibahas kedua pihak.

Dalam hal ini Jerman memiliki segudang tenaga ahli yang bisa menularkan pengetahuannya di bidang automotif. Menurut Diah, informasi tentang mobil nasional rakitan pelajar SMK santer terdengar hingga KBRI Berlin.Oleh KBRI Berlin,Jerman dinilai potensial bisa mendukung pengembangan mobil Esemka. ”Pak Dubes (Eddy Pratomo) sangat antusias sekali mencarikan tempat-tempat yang bisa diajak bekerja sama perihal mobil Esemka.Kami akan memfasilitasi jalinan kerja sama antara Esemka dengan mitra-mitra di Jerman,”terangnya.

Diah berusaha secepatnya mengagendakan pertemuan antara industri automotif Jerman dengan tim Esemka.Apalagi Wali Kota Solo Joko Widodo (Jokowi) dijadwalkan berangkat ke Jerman pada Maret mendatang dalam rangka InternationalTourism Exhibitiondi Berlin. Nantinya seusai kesepakatan dua negara tercapai, tim Esemka dapat belajar di Jerman atau teknisi dari Jerman dikirim ke Solo untuk mengadakan pelatihan. Menurut Diah, memasuki tahun ke-60 kerja sama Indonesia-Jerman, hubungan bilateral kedua negara kian ditingkatkan di berbagai bidang. Jokowi merasa kesempatan yang dibuka KBRI kian menyemangati tim Esemka untuk berkarya lebih baik.

Di sana, Jokowi bakal mengadopsi cara pengembangan produk automotif untuk diterapkan pada industri mobil rumah tangga Esemka. ”Kita akan jajaki sebenarnya bagaimana cara membesarkan industri mobil manufaktur di Indonesia? Lalu dengan positioning seperti apa?” jelas Jokowi. Dia berharap KBRI Berlin bisa mewujudkan kerja sama tersebut karena Indonesia butuh transfer teknologi semacam itu. abdul alim

Pemerintah Harus Tegas Atasi Konflik

Tuesday, 31 January 2012
JAKARTA – Ketegasan pemerintah sangat dibutuhkan untuk menyelesaikan konflik sosial atau tindakan anarkisme massa yang belakangan marak terjadi.

Ketegasan itu diwujudkan melalui penegakan hukum yang kokoh dan konsisten dan menggerakkan semua aparatur penegak hukum untuk bekerja dengan baik. Pendapat yang disampaikan mantan Wakil Presiden Jusuf Kalla dan Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin itu merespons penilaian bahwa maraknya konflik yang disertai anarkisme massa––seperti bentrokan di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan, pembakaran kantor kabupaten di Bima,Nusa Tenggara Barat, dan demo buruh Bekasi,Jawa Barat,yang memblokade jalan tol––terjadi karena ketidaktegasan pemerintah. Menurut Kalla, sebagai negara, Indonesia memiliki perangkat hukum dan peraturan dan itu semestinya dilaksanakan.

“Kita ini negara hukum. Tapi kenapa seakan-akan kita berada di hukum rimba jika melihat banyaknya konflik. Yang menentukan adalah kekuatan dan bukan aturan-aturan yang ada dalam hukum itu sendiri,”ujar Kalla seusai menjadi pembicara dalam Pekan Konstitusi yang diselenggarakan Dewan Perwakilan Daerah (DPD) dan International Conference of Islamic Scholars (ICIS) di Jakarta kemarin. Namun, sebelum dilakukan penegakan hukum, Ketua Umum Palang Merah Indonesia (PMI) itu meminta pemerintah terlebih dulu membangun dialog dan sebaliknya pihak-pihak yang bertikai pun harus membuka diri untuk mendengar dan mendahulukan upaya memahami perbedaan.

“Jadi pada tahap pertama tentu harus ada dialog.Kemudian masuk tahap kesepakatan. Maka itu saya katakan bahwa pemerintah pertama harus terbuka,kemudian harus tegas ketika melaksanakan kesepakatan,”ungkapnya. Kalla kemudian menandaskan, dalam negara demokrasi, aksi unjuk rasa tidak dilarang karena dinilai sebagai bentuk dan cara menyampaikan tuntutan agar lebih gampang didengar dan dilihat. Namun, imbuh dia, langkah itu jangan sampai melanggar dan mengganggu kepentingan umum.“Demokrasi itu adalah cara dan dia bukan tujuan. Boleh demo sebagai bentuk ekspresi terhadap tuntutan, tapi tidak melanggar kepentingan umum.

Menutup jalan tol,memblokade atau menguasai pelabuhan, bakar-bakar rumah dan kantor, ini semua kan mengganggu kepentingan umum. Tidak boleh dong,”imbuhnya. Ketua Umum PP Muhammadiyah Din Syamsuddin sepakat, ketegasan pemerintah memang menjadi salah satu kunci utama dalam menyelesaikan berbagai konflik di masyarakat. Salah satu bentuk ketegasan itu, kata dia, adalah dengan menggerakkan semua aparatur penegak hukum untuk bekerja dengan baik. “Kita adalah negara demokrasi dengan aturan konstitusi, undang-undang, dan hukum sebagai pegangan. Kalau pemerintah tidak tegas dalam hal ini, masalah tak akan selesai, malah semakin luas dan melebar,”ujarnya.

Di sisi lain, dia meminta pemerintah dan para politikus saat ini seharusnya mengurangi syahwat politik agar tidak semua kasus dan masalah diambil manfaatnya demi keuntungan politik dan dengan syahwat dan nafsu yang merusak. Dalam konteks konstitusi, imbuh Din, syahwat politik ini jelas membuat tujuan berbangsa dan bernegara yang ditanamkan para pendiri bangsa telah bergeser. “Akibat syahwat politik, semua jadi berantakan.Masyarakat akhirnya kemudian lebih mengedepankan kebebasan dibandingkan kehidupan sosial dan budaya kita yang beradab.

Kerusuhan dan anarkisme di mana-mana.Pemerintah dan politisi sibuk memikirkan kekuasaan dan lupa tujuan dari kekuasaan itu,”ujarnya. Sementara itu, mantan Wakil Presiden Try Sutrisno menilai konflik dan kekerasan semakin mudah terjadi di manamana akibat pudarnya rasa kebersamaan dan persatuan di kalangan masyarakat.Kondisi ini,kata dia,membuktikan bahwa arah kendali bangsa sudah bergeser dari tujuan negara didirikan, yakni mewujudkan negara yang merdeka, bersatu, adil,dan makmur.

“Sejauh kita menyimak dan menelaah, saya merasakan bahwa kemerdekaan dan persatuan mulai hilang di antara bangsa Indonesia. Keadilan dan kemakmuran sudah bukan milik rakyat lagi,”ujarnya. Dalam pandangan mantan Panglima ABRI itu, salah satu penyebab banyaknya kerusuhan adalah perubahan Pasal 33 UUD 1945 yang membuat liberalisasi ekonomi di mana perekonomian nasional semakin dikuasai asing. “Sedangkan rakyat tak berdaulat dan makin tertekan. Inilah salah satu penyebab kerusuhan yang marak,”ungkapnya. Adapun sosiolog dari Universitas Airlangga (Unair) Surabaya Bagong Suyanto mengidentifikasi konflik sosial banyak dipicu dendam lama.

Konflik yang saat ini pecah bukan hanya disebabkan masalah yang sekarang muncul,melainkan dilatarbelakangi pula adanya sentimen antarkelompok tersebut. “Pemicu yang muncul ini hanya sebagai pemercepat konflik tersebut. Karena pada dasarnya akar konflik tersebut sudah ada sebelumnya. Perasaan ingroupdan sentimentality tak mungkin muncul tanpa adanya pemicu,” kata Bagong saat dihubungi SINDO. Bahkan, pola konflik yang terjadi bisa semakin tidak jelas apa yang menjadi latar belakangnya. Konflik horizontal tersebut bisa menjadi perilaku kerumunan.

Tanpa mengetahui tujuannya, massa bisa saling melakukan penyerangan. Jika hal ini terjadi,keberadaan aparat keamanan pun seolah tak dihiraukan oleh mereka. Solidaritas di antara tiap kelompok berubah menjadi solidaritas yang tidak jelas.”Kondisi ini bisa berubah menjadi konflik ekspresif,”tandasnya. mohammad sahlan/ masdarul kh

Premium Bisa Naik Rp1.500/Liter

JAKARTA– Pemerintah mulai ragu kebijakan pembatasan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi bisa diterapkan mulai 1 April 2012. Sebagai gantinya, opsi kenaikan harga BBM bersubsidi disiapkan.

“BBM premium kan harga produksinya Rp8.200 per liter. Sekarang dijual Rp4.500, berarti pemerintah memberi subsidi Rp3.700. Ini yang akan dikaji, subsidinya diturunkan,” ujar Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik seusai rapat kerja dengan Komisi VII DPR di Jakarta kemarin.

Dengan penurunan subsidi itu, harga premium otomatis mengalami kenaikan. Pemerintah menyebut kisaran kenaikan harga premium antara Rp500-1.500 per liter.“Tapi ini masih opsi. Belum diputuskan karena kami akan mengkaji lagi seberapa berat rakyat kalau itu (premium) dinaikkan,” ujar mantan Menteri Kebudayaan dan Pariwisata ini. Saat ini pemerintah tengah menyiapkan rencana pembatasan konsumsi BBM bersubsidi mulai 1 April 2012 sebagai implementasi Undang- Undang (UU) Nomor 22 Tahun 2011 tentang APBN 2012. Dalam APBN 2012 disebutkan, upaya mengurangi beban subsidi energi akan dilakukan melalui pembatasan atau pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

Namun, dalam perkembangannya, rencana pembatasan per 1 April sulit terlaksana karena infrastruktur yang belum memadai. Meskidemikian,kemarinpemerintah secara resmi mengajukan opsi atau skema pembatasanBBMbersubsidikepadaDPR. Opsi pembatasan BBM mencakup dua kebijakan, yakni pengalihan BBM bersubsidi jenis premium ke pertamax dan pengalihan dari premium ke bahan bakar gas (BBG). Pada tahap awal, pemerintah akan mewajibkan semua kendaraan dinas instansi pemerintah,badan usaha milik negara (BUMN), badan usaha milik daerah (BUMD), di Jawa dan Bali untuk tidak lagi menggunakan premium.

Kemudian yang kedua, membatasi penggunaan premium untuk kendaraan pribadi di Jabodetabek. Namun, pemerintah mengakui, program pembatasan terkendala banyak masalah, seperti ketersediaan sarana dan prasarana distribusi BBM nonsubsidi ke masyarakat yang belum mencukupi. ”Gas masih belum mencukupi dan harus diimpor. Sedangkan penyediaan converter kit masih menjadi kendala untuk pelaksanaan program diversifikasi BBM menjadi BBG,”ujar Jero. Fraksi-fraksi di Komisi VII DPR berbeda dalam menyikapi rencana pembatasan BBM bersubsidi. 

Sebagian mendukung, lainnya mengusulkan agar pemerintah menaikkan harga BBM. Dalam kesimpulan rapat kerja,Komisi VII meminta pemerintah mengkaji beberapa poin,seperti alternatif pengurangan subsidi pada premium. DPR juga meminta pemerintah mengkaji usulan untuk melakukan perubahan UU APBN 2012 dengan adanya pengajuan uji materiUUtersebutke Mahkamah Konstitusi (MK). Anggota Komisi VII DPR,Dewi Aryani, mengatakan, pembahasan soal program pengendalian BBM, di antaranya pembatasan, yang ditawarkan pemerintah makin menjauh dari solusi prorakyat.Peraturan pemerintah pengganti undang- undang (perppu) harus segera dikeluarkan untuk menghindari situasi chaos akibat masalah ini. 

”Situasi darurat sudah terjadi di negara ini. Semua pemangku kepentingan sudah menolak rencana pembatasan yang direncanakan pemerintah,”ujarnya. Anggota Komisi VII DPR, Daryatmo Mardiyanto, menegaskan bahwa dasar pemerintah melakukan pengajuan resmi pembatasan BBM ke DPR dengan berpatokan Pasal 7 UU APBN2012,salahtafsir.Pada Pasal 7 ayat 4,UU Nomor 22/ 2011 tentang APBN 2012 disebutkan, pengendalian anggaran subsidi BBM jenis tertentu dilakukan m e l a l u i pengalokasian BBM bersubsidi secara lebih tepat sasaran dengan kebijakan pengendalian konsumsi BBM bersubsidi.

Adapun dalam Pasal 7 ayat 6 disebutkan harga jual eceran BBM bersubsidi tidak mengalami kenaikan. Artinya tidak ada pilihan untuk menaikkan harga BBM bersubsidi tahun ini, kecuali ada percepatan APBN-P (APBN Perubahan) 2012. “Pasal 7 dan ayat-ayatnya inilah yang membuat pemerintah melakukan pembatasan BBM. Ini sudah salah tafsir,” katanya. 

Direktur Eksekutif Refor- Miner Institute Pri Agung Rakhmanto meminta DPR dan pemerintah membuka opsi kenaikan harga BBM pada 2012, sekaligus mempercepat pembahasanperubahan APBN2012. DPR dan pemerintah harus merevisi pasal-pasal UU Nomor 22/2011 tentang APBN 2012 lantaran undang-undang itu mengamanatkan tidak adanya kenaikan harga BBM. 

Terobosan 

Anggota DPR dari Fraksi PAN,Tjatur Sapto Edy,mengatakan ide konversi sejatinya terobosan yang sangat besar manfaatnya. Namun, dalam tataran implementasi konversi BBM ke BBG tidak semudah yang dibayangkan. “Untuk melakukan konversi perlu persiapan yang sangatsangat matang.Pertama dalam hal infrastruktur harus siap sepenuhnya. 

Kemudian dari sisi masyarakat, dari sisi SDM,dan ketersediaan-ketersediaan sarana SPBG. Kalau semua belum sepenuhnya ada, ya tak mungkin konversi itu dilakukan,” ujarnya. Meski demikian, Tjatur yakin dalam jangka menengah dan panjang Indonesia akan bisa mewujudkan kebijakan konversi tersebut. Sebab jika dilihat manfaatnya, konversi BBM ke BBG akan menghemat anggaran dengan signifikan. “Tapi untuk tahap sekarang ini kan belum. Sekarang kita masih fokus pada revisi UU Nomor 22/2011 tentang APBN 2012 tadi. Ini berkaitan dengan nasib pengurangan subsidi BBM,” ungkapnya. 

Anggota DPR dari Fraksi PDIP, Aria Bima, menilai kebijakan konversi BBM ke BBG masih sebatas konsep dan ide. Konversi masih belum bisa diterapkan saat ini karena butuh persiapan sangat matang dan tidak setengah-setengah. “Infrastrukturnya bagaimana,ketersediaannya bagaimana, sosialisasinya bagaimana, dan banyak lagi pertanyaan.Jadi jangan tergesa-gesalah,”ujarnya. 

Persiapan dalam melakukan konversi ini tak hanya dilihat dari sisi pemerintah. Justru masalah yang harus dilihat pertama kali adalah kesiapan masyarakat yang wajib membeli alat konversi BBM ke BBG, yakni berupa converter kit. Kemudian kesiapan juga menyangkut stasiun pengisian bahan bakar gas (SPBG) yang saat ini masih sangat sedikit. mohammad sahlan/ nanang wijayanto/okezone
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/465195/38/

Minggu, 29 Januari 2012

Tembakau dan Keretek Kita

Monday, 30 January 2012
Pemerintah dan rakyat itu dua pihak yang fungsinya berbeda, tapi sama dalam beberapa hal. Kedua pihak itu warga negara Indonesia,kedua pihak berasal dari lingkungan masyarakat yang memiliki aspirasi umum yang sama dan kedua pihak juga menjunjung tinggi politik kenegaraan yang sama.


Selebihnya mereka memandang sama bahwa setiap warga negara berhak memperoleh lapangan kerja yang layak bagi kehidupannya.Kemudian mereka juga memandang sama bahwa pemerintah wajib menyediakan lapangan kerja bagi seluruh rakyat.Yang terakhir, kedua pihak pun berbicara dalam semangat politik dan kemanusiaan yang sama ketika membahas gagasan bahwa pemerintah harus memberi perlindungan yang adil bagi seluruh rakyat. Dalam tata pemerintahan, kesamaan-kesamaan yang jelas itu mentah lagi.Perdebatan bisa terjadi karena perundangundangan atau aturan yang lebih teknis, dan lebih rendah terjadi tumpang tindih.

Dan aneka macam kepentingan politik pribadi, kepentingan golongan atau kepentingan partai yang menjengkelkan, bisa membelokkan kewajiban itu. Dan rakyat terlantar. Perlindungan terhadap kelompok profesi, juga kelompok- kelompok petani yang sangat banyak jumlah dan variasinya, juga terabaikan.Selama masa jabatan Mari Elka Pangestu, lima tahun yang panjang antara tahun 2004 hingga 2009 sebagai menteri Perdagangan, mandat konstitusi itu hancur luluh seperti sampah dan bebusukan yang dicampakkan ke tempat-tempat kotor.

Kita negara kepulauan yang kaya akan petani garam, dengan kualitas garam yang bagus, tapi menteri itu mengimpor garam Australia. Ini bukan hanya pelanggaran yang begitu gegabah terhadap konstitusi, tetapi juga meremehkan keahlian bangsanya sendiri. Dia memperkaya bangsa asing dan mencekik leher bangsanya sendiri.Tapi bosnya membolehkan.Bahkan untuk Mari, disediakan jabatan baru yang tak ada juntrungannya semata karena sayang. Gosip yang tak enak beredar di masyarakat bahwa Mari itu ketua kamar dagang negeri China. Gosip tidak akan muncul dalam hampa,sama seperti asap tak akan mengepul kalau tanpa api.

Tembakau dan Keretek

Siapa yang melindungi petani tembakau? Menteri Pertanian? Menteri Perdagangan? Kedua menteri harus bergabung untuk merumuskan kebijakan yang adil bagi kemanusiaan, terutama bagi petani tembakau? Kebijakan impor tembakau, yang cenderung makin besar, apa artinya bila bukan menggencet nasib petani? Apa kepentingan kebijakan itu bila bukan kepentingan politik ekonomi jangka pendek,untuk kesenangan mereka sendiri? Petani diam saja melihat kebijakan itu.

Bagi mereka yang penting, impor itu tidak memukul harga tembakau mereka di pasaran.Petani kita baik hati, dan toleran. Jika ketua Asosiasi Petani Tembakau (Apti) Jawa Tengah, Wisnu Brata, tidak khilaf, lahan tembakau kita itu kira-kira 200 ribu hektar.Produk kita sekitar 150 ribu ton.Tahun 2003 dulu tembakau impor kita hanya 29 ribu ton.Tapi impor tembakau kita saat ini melonjak menjadi 180 ribu ton.

Ismanu Sumiran, ketua Gabungan Perserikatan Pabrik Rokok Indonesia, (Gappri) mengatakan problem yang kini kita hadapi akibat impor tembakau itu merupakan paket sebab akibat dari peraturan pemerintah (PP 19 yang merupakan revisi PP 38),yang menekankan bahwa produk keretek harus rendah nikotin. Maka dibuatlah produk macam itu dengan tembakau impor.Makin lama makin jelas bahwa sudah ada desain yang sengaja dibuat demikian. Wisnu Brata berpendapat bahwa jika pemerintah memihak kepentingan petani, impor tak perlu ada.

Bikin saja riset dan kebijakan teknologi yang jelas, agar kita bisa menghasilkan jenis dan kualitas tembakau seperti yang diimpor itu. Kita tanam sendiri di sini,dan impor tak diperlukan. Tapi yang terjadi sebaliknya. Kebijakan tak dirumuskan. Riset pun tak pernah dilakukan. Itu sudah mengecewakan. Dan Wisnu lebih kecewa lagi ketika muncul kebijakan alih tanam dari tembakau ke nontembakau, yang bertentangan dengan aspirasi yang lebih luhur,agar tak perlu impor tembakau tadi.

Ismanu Sumiran,menyatakan dengan nada penyesalan bahwa bila suatu kebijakan dibuat begitu saja tanpa melibatkan para pelaku—seperti kebijakan impor tembakau tadi—hasilnya hanya kontra produktif. Seorang aktivis yang paham perkara keretek, tembakau dan kehidupan petani tembakau di berbadai daerah di negeri kita, mengatakan bahwa petani kita tak pernah risau terhadap kebijakan impor itu. Yang penting bagi petani, “taste”, rasa keretek kita tetap menggambarkan “taste”yang dulu, yang menggambarkan dominasi tembakau kita sendiri. Dengan kata lain, tembakau impor tak boleh merajalela dan menguasai “taste” keretek kita.

Petani kita baik hati.Tidak mudah meletup dalam kemarahan. Tidak keburu protes yang tak jelas. Jumadi, dulu aktivis, dan pendukung PDIP yang gigih dari desa Lamuk, juga mengatakan hal yang sama.Petani belum punya rancangan niat untuk protes,demo atau perlawanan lain karena kebijakan impor itu.Tapi kalau organisasi petani memandang sudah waktunya kita demo,maka kita demo. “Kami tahu apa yang berguna dan yang tidak”. kata Jumadi lagi.

Pemerintah memang memerintah untuk hal lain, dan bukan untuk melindungi rakyat. Perlindungan kepada rakyat dan petani, sangat tidak jelas.Hak-hak politik ekonomi dan kebudayaan rakyat diabaikan begitu saja.Ini tidak boleh dibiarkan berlarut-larut. Kita adakan suatu forum terbuka, yang namanya bukan demo, dan bukan berarti petani mendemo pemerintah yang terhormat. Di sana dibuka peluang merumuskan kebijakan yang menggambarkan semangat “people based development”. Jika ditambah semangat kerakyatan seperti disebut Ismanu Sumiran di atas, hasilnya akan hebat.

Manunggaling semangat rakyat dan pemerintah itu akan merupakan cerminan puncak karya bangsa yang monumental dan akan selalu dikenang sebagai warisan kebudayaan yang penting. Mendengar suara rakyat tak akan pernah membuat orang menganggap pemerintah bodoh. Sebaliknya, pemerintah akan dikenang karena sikapnya yang aspiratif dan serius mengamalkan mandat konstitusi. Ini bentuk kemuliaan. Jangan sampai orang menjadi aspiratif, dan kelihatan demokratis hanya sesudah pensiun.

Menteri sudah bukan lagi menteri, gubernur sudah menjadi tua dan kisut,dan hanya tinggal bisa berbicara hal-hal ideal. Keduanya sudah tak berkuasa tapi ingin melakukan yang ideal, dengan linangan air mata. Tata pemerintahan, cara mengurus bangsa, yang terbuka, di mana-mana melibatkan partisipasi rakyat.Konsekuensi sistem yang mengadopsi demokrasi tak bisa lain dari itu.Pemerintah akan pensiun. Jabatan akan berakhir. Tapi rakyat abadi. Presiden bisa diganti,atau mati.Menteri bisa diganti.

Tapi rakyat tidak.Rakyat tak pernah tergantikan. Rakyat adalah rakyat, seperti mungkin petani adalah petani. Bila mereka bangga akan tembakau dan keretek yang mereka produksi, kita jaga tembakau mereka,dan keretek mereka. Tembakau kita, keretek kita,kebanggaan kita.●

M SOBARY 
Esais, Anggota Pengurus Masyarakat Bangga Produk Indonesia, untuk Advokasi, Mediasi, dan Promosi. Penggemar Sirih dan Cengkih, buat Kesehatan. Email: dandanggula@hotmail.com 

Konflik Akibat Pemerintah Lamban

Monday, 30 January 2012
ImageJAKARTA– Respons pemerintah yang lamban terhadap berbagai masalah kehidupan masyarakat turut memicu konflik sosial yang belakangan kerap terjadi.

Ketika peran pemerintah yang dinanti-nanti tak kunjung datang, kesabaran masyarakat sirna dan secara sporadis mudah terpicu untuk melakukan protes dengan cara-cara mereka sendiri. “Apa yang terjadi di Bima, Lampung, dan lainnya adalah bentuk protes.

Sekarang di era keterbukaan,ada tuntutan terhadap kerja nyata dan kecermatan menyelesaikan masalah,” ujar cendekiawan muslim Buya Ahmad Syafi’i Ma’arif saat dihubungi SINDOdi Jakarta kemarin. Diamengatakan,kondisitersebut diperparah dengan hirukpikuk antarelite politik yang terlalu vulgar.Masyarakat terlalu sering disuguhi pertarungan kepentingan antarelite.“Ini membuat masyarakat semakin apatis dan mudah sekali tersulut emosinya,”tuturnya.

Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah itu berharap banyaknya konflik sosial yang terjadi akhir-akhir ini membuat semua pihak berintrospeksi. Jangan sampai reformasi yang sudah terjadi selama ini kemudian melahirkan buah negatif berupa kerusuhan dan anarkisme. Dia mengajak tokoh-tokoh masyarakat secara intensif melakukan gerakan mengedepankan budaya ketimuran.Mereka harus menjadi contoh mengutamakan kebersamaan, toleransi, serta lebih banyak menggunakan cara-cara musyawarah dibandingkan melakukan aksi ekstrem yang merugikan banyak pihak.

“Peran tokoh masyarakat tentu sangat vital.Termasuk mendorong pemerintah agar kerja cepat dan bisa memahami keluhan masyarakat,” ujarnya. Belakangan, konflik sosial yang dipicu masalah agraria, SARA, dan perburuhan kerap terjadi (lihat infografis).Dalam satu bulan terakhir,konflik antara lain terjadi di Desa Sidomulyo, Kecamatan Sidomulyo, Kabupaten Lampung Selatan; Bima, Nusa Tenggara Barat, dan Bekasi,Jawa Barat. Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Jimly Asshiddiqie menilai, berbagai konflik yang marak akhirakhir ini menunjukkan secara sosial masyarakat mulai kehilangan anutan. Keluhan masyarakat sering tidak bisa diselesaikan oleh pemerintah karena antara pemerintah dan masyarakat seperti di dunia yang berbeda.

“Bahkan pihak yang bekerja di lingkungan Presiden seperti menutup mata atas berbagai soal yang terjadi. Bukan karena mereka tidak tahu,tetapi karena dalam pemahaman mereka program pemerintah semua berjalan baik,”ujarnya. Menurut Jimly, kebersamaan dalam membangun bangsa seolah sudah putus. Pemerintah memiliki pandangan dan cara kerja sendiri, sedangkan di luar sana ada pihak masyarakat yang memiliki pemahaman berbeda dengan pemerintah. “Solusinya tentu harus ada iktikad dan kemauan untuk duduk bersama dan semua pihak harus melepas ego,”ujarnya.

Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum meminta semua kalangan mewaspadai dan mengantisipasi berbagai potensi konflik. Potensi itu adalah konflik agraria yang terkait dengan perkebunan dan pertambangan,konflik perburuhan, konflik bertendensi SARA,konflik yang muncul akibat kemiskinan dan pengangguran, serta konflik politik yang muncul sebagai residu dari kompetisi politik, baik di tingkat nasional maupun lokal. “Berbagai potensi ancaman konflik ini bisa menjadi gangguan terhadap kesempatan emas pasca-Indonesia masuk ke jajaran negara layak investasi.

Sabtu, 28 Januari 2012

Waspadai Desain Kerusuhan-Identitas Provokator Sudah Dikantongi

Saturday, 28 January 2012 JAKARTA– Dua kerusuhan besar di Mesuji, Lampung dan Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) ditengarai merupakan permainan politik tingkat tinggi. Pemerintah harus mewaspadai desain kerusuhan besar.

Pengamat intelijen Wawan Purwanto mengatakan, ada pihak yang sengaja dan berupaya menciptakan kerusuhan secara berbarengan di dua daerah itu. ”Ini semua tidak terjadi mendadak, tapi direncanakan,” kata Wawan kepada SINDO di Jakarta kemarin. Menurutnya, gerakan massa di dua daerah itu terorganisasi dan digerakkan aktor intelektual.Wawan mengatakan, yang paling bertanggung jawab adalah unsur pemerintahan di daerah.

Mereka yang memiliki kewenangan penuh untuk penanganan persoalan sosial. Mengenai kerusuhan di Bima,Wawan yakin, intelijen sudah memiliki informasi dan menyampaikannya kepada pemangku kebijakan di daerah menyangkut potensi kerusuhan. Namun, informasi itu tidak direspons cepat oleh pemerintah daerah di Bima.”Karena tak ada respons sama sekali, masyarakat tak puas dan kembali menciptakan kerusuhan,” ungkapnya.

Ketua DPD Irman Gusman berpendapat untuk menyelesaikan konflik sosial harus dicari tahu akar permasalahannya. Dia mengemukakan beberapa faktor yang berkaitan dengan sumber daya lahan,kemiskinan, hukum, dan ketidakadilan menjadi penyebab konflik. Untuk itu, menurut Irman, pada awal Februari DPD akan membentuk Pansus Konflik Agraria beranggotakan 15 orang.

Pansus ini dibentuk untuk mendorong reformasi agraria dan menemukan akar penyebab konflik serta memberikan rekomendasi bagaimana mengembalikan hak-hak kedaulatan rakyat berdasarkan konstitusi. ”Kita harus kembali ke konstitusi. Jadi kesejahteraan SDA, bumi, air, dan segala macam isinya yang terkandung di dalamnya untuk rakyat.Kita tidak ingin timbul konflik lagi, kita ingin lihat rakyat sejahtera.

Arahnya menuju perbaikan supaya ada landasan hukum untuk semua masyarakat,” tuturnya. Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengungkapkan, Polri sudah mengantongi identitas provokator kerusuhan pembakaran Kantor Bupati Bima dan Kantor KPUD setempat. ”Kurang lebih ada 10 provokator,” katanya di Mabes Polri,Jakarta,kemarin.

Boy melanjutkan, polisi masih terus memantau pergerakan massa dan menyelidiki aktor intelektual yang menghasut massa untuk berbuat anarkistis. Kerusuhan di Bima terjadi pada Kamis (26/1).Dalam kerusuhan itu Kantor Bupati dan KPUD dibakar. Massa juga menyerang Lapas Bima dan mengeluarkan tahanan.Massa menuntut pencabutan SK Bupati No 188 tentang Izin Pertambangan yang diserahkan kepada PT Sumber Mineral Nusantara.

Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo akan menindak tegas aksi anarkistis di Bima. Menurut Kapolri, Kapolda Nusa Tenggara Barat Brigjen Pol Arif Wachyunadi sudah berada di Bima untuk melakukan langkah pengamanan. ”Situasi sudah bisa di-handle Kapolda dibantu TNI dan Polda Jawa Timur,” kata Pradopo di Nusa Dua,Bali,kemarin.

Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Jero Wacik memerintahkan kepala daerah,baik gubernur maupun bupati, memperketat pemberian izin tambang. Jero Wacik memastikan Surat Keputusan Bupati Bima No 188/2010 tentang Izin Usaha Pertambangan PT SMN sudah dicabut. krisiandi sacawisastra/ miftahul chusna/ dyah ayu pamela/ nanang wijayanto  


http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/464372/

Penetrasi Pilkada

Saturday, 28 January 2012 Melalui rubrik ini, saya pernah menulis kesaksian seorang ibu guru, sebutlah Sriyati. Dia memberi kesaksian sambil menangis di depan sidang Mahkamah Konstitusi (MK) bahwa dirinya dipindahkan sampai sejauh 200 kilometer dari tempat tugasnya semula karena tidak mau mendukung seorang bupati yang mencalonkan diri lagi (incumbent, petahana) pada pilkada.

Baik dia maupun suaminya semula sama-sama bekerja di ibu kota suatu kabupaten. Sekarang hanya dua minggu sekali, bahkan kadangkala sampai sebulan, dia baru berkumpul dengan suami dan anak-anaknya karena tempatnya menjadi sangat berjauhan.Dia maupun suaminya tidak mau berhenti dari pekerjaannya karena pekerjaan itulah sumber penghidupan sekaligus kebanggaan mereka.

Saat berkunjung ke suatu daerah beberapa waktu lalu, saya dilapori oleh seorang bekas teman kuliah yang bercerita bahwa dirinya didemosi dari jabatan struktural karena dianggap sebagai pendukung kepala daerah yang kalah dalam pilkada.Dia dicopot dari jabatan strukturalnya, dipindah ke desa oleh kepala daerah yang terpilih. Pilkada kerapkali menyebabkan terjadinya penetrasi politik terhadap birokrasi di daerah.

Pegawai negeri sipil (PNS) yang seharusnya netral dihadapkan pada situasi yang sangat sulit karena sering dihadapkan pada dukung-mendukung. Mendagri pernah menegur satu pemerintah provinsi karena melakukan mutasi dan demosi terhadap lebih dari 130 orang PNS tanpa prosedur dan alasan yang sesuai peraturan perundang-undangan.

Menurut media massa,mutasi dan demosi itu terkait rekayasa dukungan dalam pilkada sehingga Kemendagri turun tangan. Banyak PNS itu menjadi korban karena pilkada. Jika bersikap netral dan menyatakan tidak mau ikut-ikut,si PNS bisa dikucilkan. Jika mendukung petahana yang kemudian ternyata kalah,PNS itu bisa ditendang oleh yang menang. Jika mendukung calon baru yang ternyata tak bisa mengalahkan petahana, sang PNS dilempar oleh petahana itu.

Dalam banyak kasus, pilkada memang telah menimbulkan berbagai masalah sosial, politik, dan hukum di beberapa daerah yang upaya penyembuhannya memerlukan waktu lama. Syahwat berkuasa yang tak terkendali menyebabkan terjadi berbagai kecurangan yang melampau batas.Selain tindakan sewenang-wenang terhadap PNS dan penetrasi politik terhadap birokrasi, pengaduan yang banyak dimajukan ke persidangan MK juga penggunaan dana negara (daerah) secara haram oleh petahana atau oleh calon yang mempunyai akses ke birokrasi di daerah.

Banyak petahana yang memanipulasi dana negara (daerah) untuk meraih kemenangan dengan berbagai cara yang sangat kotor. Sebagai akibat dari penyalahgunaan dana negara itu, menurut pejabat Kemendagri Djohermasyah Djohan, saat ini tidak kurang dari 167 kepala daerah yang terangkut masalah korupsi dengan status terpidana dan tersangka, belum termasuk begitu banyak yang sedang terselidik atau terlapor.

Belum lagi munculnya polarisasi atau pembelahan sosial di tengah-tengah masyarakat serta kebiasaan menunggu uang “pembelian suara”di kalangan rakyat. Berdasar catatan perkara yang masuk ke MK belakangan ini kecurangan dalam pilkada bukan hanya dilakukan pasangan calon, melainkan juga dilakukan penyelenggara dan pengawas pemilu seperti KPU provinsi/kabupaten/kota dan panwalu di beberapa daerah.

Tidak sedikit komisioner KPU dan panwaslu daerah yang digelandang ke pengadilan pidana atau dijatuhi sanksi oleh dewan kehormatan institusinya masing-masing. Di Sumatera ada KPU kabupaten yang membuat syarat pemeriksaan kesehatan yang ganjil, sekurang-kurangnya tidak sama dengan pedoman standar yang diterapkan di daerahdaerah lain.

Yakni menentukan tempat pemeriksaan di Jakarta dengan spesifikasi pemeriksaan yang dibuat sendiri yang tak mungkin bisa dipenuhi calon tertentu, padahal sebenarnya spesifikasi tersebut tidak diharuskan oleh peraturan perundang- undangan. Meskipun sang calon kemudian menggugat dan menang dalam sengketa di PTUN, tetap saja KPU kabupaten tersebut tidak menyertakan sang calon dengan alasan putusan PTUN masih akan dibanding dan dikasasi.

Sering juga KPU daerah mencoret calon yang memenuhi syarat dengan berbagai alasan.Ada juga yang meloloskan calon yang tidak memenuhi syarat dengan maksud memecah suara calon yang potensial menang. Ketika ada hasil survei bahwa calon B akan mengalahkan calon A, calon A meminta kepada KPU daerah untuk meloloskan C agar suara pendukung B pecah dan A menjadi menang.

Ada juga KPU daerah yang meloloskan calon perseorangan dengan fotokopi kartu tanda penduduk (KTP) pendukung yang tidak diberikan sendiri oleh pemiliknya, tapi diambil dari kelengkapan dokumen nasabah- nasabah bank. Pemilik KTP tidak pernah memberi dukungan, tetapi tanda tangan palsu dan fotokopi KTP-nya terlampir sebagai pendukung satu pasangan calon.Fotokopi KTP-KTP itu diperoleh dari bank tertentu melalui kolusi.

Ada pemikiran, sebaiknya pilkada itu dikembalikan kepada DPRD agar daya merusaknya tak semakin meluas.Tetapi, ini pun masih dipersoalkan sebab menurut Budiman Tanuredjo berdasar hasil survei harian Kompas, saat ini lebih dari 70% warga masyarakat masih menghendaki pilkada langsung. Adalah tugas DPR dan pemerintah untuk mendiskusikannya secara matang senyampang saat ini sedang digodok rancangan undang-undang tentang pilkada. 

MOH MAHFUD MD
Guru Besar Hukum Konstitusi 
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/464376/

Jumat, 27 Januari 2012

BIMA MEMBARA

Friday, 27 January 2012
Image

Massa yang tergabung dalam Front Rakyat Antitambang Bima menyerbu Kantor Bupati Bima, Nusa Tenggara Barat, kemarin.

JAKARTA– Bima kembali bergejolak. Ribuan massa membakar kantor bupati, kantor KPUD, serta menghancurkan fasilitas umum kemarin. Aksi anarkistis ini merupakan buntut dari insiden di Pelabuhan Sape yang menewaskan dua warga. Pantauan kemarin petang menunjukkan situasi berangsur normal meski masih menegangkan.

Sejumlah aparat TNI bersenjata dan polisi menjaga ketat kawasan kantor bupati yang telah hangus dilalap api.Mabes Polri menyatakan akan memburu provokator yang mengerahkanmassauntukmembakar dan melakukan kerusuhan. Sekitar 10.000 warga dari Kecamatan Lambu, Sape, dan Langudu, datang menumpang ratusan truk, bus, dan kendaraan bermotor menuju pusat kota Bima, Nusa Tenggara Barat, untuk menggelar aksi unjuk rasa sekitar pukul 13.00 Wita.

Mereka menuntut pencabutan Izin Usaha Pertambangan (IUP) PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) dan pelepasan rekanrekannya yang saat ini ditahan di Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Raba.Emosi warga meluap ketika mereka dihadang saat hendak menduduki Kantor Bupati Bima Ferry Zulkarnain. Warga akhirnya berhasil masuk kompleks kantor bupati. Namun, kemarahan kembali memuncak karena tidak ada pejabat yang menemui mereka.

Tiba-tiba situasi tidak terkendali. Ribuan warga masuk ke dalam dan melakukan aksi pembakaran. Api berkobar sangat cepat, merembet hampir ke seluruh bagian kantor. ”Kami tidak tahu siapa yang membakar.Kami semula hanya ingin menduduki kantor bupati,” kata Delian Lubis, salah satu koordinator aksi unjuk rasa,di Bima,kemarin. Aparat kepolisian berusaha keras membubarkan massa dengan menembakkan gas air mata.Namun, upaya itu tidak membuahkan hasil.

Justru situasi makin chaos.Aksi massa yang mengatasnamakan sebagai Front Rakyat Anti Tambang Bima kemudian merembet ke Kantor Komisi Pemilihan Umum Daerah (KPUD) Bima yang terletak tidak jauh dari kantor bupati Bima. Kantor ini juga ini dibakar. Pada saat bersamaan,Lapas Raba Bima melepaskan 53 orang yang ditahan terkait insiden Pelabuhan Sape, 24 Desember lalu.Ketua Umum Serikat Tani Nasional (STN) Yoris Sindu mengklaim mereka tidak melepaskan paksa warga.

”Para tahanan itu sudah menunggu di depan lapas, bukan dalam penjara,”ungkapnya. Kapolri Jenderal Pol Timur Pradopo akan menindak tegas pelaku kerusuhan di Bima.Menurut dia, Polri langsung melakukan penyelidikan di lapangan dan memburu pelaku yang melakukan aksi pembakaran kantor bupati.“Tentu kalau ada tindakanpelanggaranhukum,ya diproses dengan ketentuan hukum,” ujar Kapolri di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.

Kepala Bagian Penerangan Umum Mabes Polri Kombes Pol Boy Rafli Amar mengakui aksi massa dipicu insiden di Pelabuhan Sape Bima.Massa masih menuntut pencabutan SK Bupati 188/2010 tentang izin pertambangan yang diserahkan kepada PT SMN.“Info sementara seperti itu, tapi ini masih belum jelas motifnya. Kita akan selidiki pihak-pihak yang memprovokasi,” ujar Boy di Mabes Polri.

Presiden Susilo Bambang Yudhoyono menginstruksikan peristiwa pembakaran kantor bupati Bima diusut tuntas. “Bapak Presiden telah menginstruksikan kepada Menko Polhukam untuk bersama-sama dengan Kapolri melakukan langkah antisipasi untuk menghindari tindakan-tindakan yang sifatnya destruktif,apalagi anarkistis,”ujar Juru Bicara Presiden Julian Aldrin Pasha. hendry sihaloho/ krisiandi sacawisastra/ rarasati syarief/ant 

Senang tapi Tak Tenang

Friday, 27 January 2012
Saya sering memperoleh peringatan dan pencerahan hidup dari orangorang yang dianggap orang kecil, bawahan, dan awam meskipun bagi saya semua orang sama derajatnya.

Salah satunya dari tukang urut yang kadang saya panggil ke rumah setelah capai bermain golf. Namanya Mas Sabarno.Tipikal seorang Jawa,asli Solo,yang selalu mendambakan hidup tenang, damai, meski tidak kaya-raya.“Sekarang ini banyak orang mengejar kesenangan hidup, tetapi tidak tenang,”katanya.Mengejar kesenangan sesaat, tetapi ujungnya masuk tahanan. Ada tipe orang yang memang selalu ingin hidup damai, harmonis, bebas dari konflik.

Namun ada pula orang yang memandang konflik dan persaingan itu bagian dari hidup yang mengasyikkan.Tak ada kemajuan dan prestasi luar biasa tanpa sebuah risiko yang sangat menggelisahkan.Mereka yang berhasil meraih prestasi di atas rata-rata,perjuangan hidupnya juga di atas rata-rata.Yang kadang terjadi, orang kagum dan iri melihat orang lain sukses,tetapi tidak mau tahu dan meniru kerjakerasuntukmeraihkesuksesan itu.

Para atlet kelas dunia yang sekarang kaya-raya, mereka telah mengorbankan waktunya untuk bersenang-senang. Mereka mengisi waktu dengan latihan keras dan disiplin tinggi.Tapi kita hanya melihat sukses dan senangnya, tidak mau tahu perjuangan mereka sehingga sampai ke sana. MasSabarnomungkinmewakili budaya agraris, mental petani desa yang akrab dan damai dengan lingkungan alamnya.

Dia terkesan dengan Pak Harto yang selalu tersenyum dan bersikap kebapakan ketika berdialog dengan petani desa.“Hidup itu yang paling penting tenang dan aman.Bukan berlomba-lomba mengejar kekayaan,tidak peduli halal atau haram,”tandasnya. Untuk apa pangkat tinggi, hartamelimpahkalauyangdikejar- kejar harta haram dan mengorbankan harga diri? Mimpi indah warga desa tentang kehidupan yang tenteram, aman, dan damai tampaknya semakin jauh.

Dulu pasar-pasar tradisional di kota kecil menjadi sarana berkenalan da bersosialisasi para pengunjung dari desa yang berbeda sambil membawa dagangan hasil panennya. Orang pergi ke pasar sambil menambah kenalan.Tapi semua itu sekarang sudah berubah total. Gaya hidup dan ekonomi kota yang justru masuk ke desa. Mainan tradisional anak-anak hasil kerajinan tangan sudah tergeser oleh mainan impor.

Masuknya televisi dan telepon seluler ke desa membawa perubahan drastis dalam pola pikir dan pola hidup warga desa. Sawah kehilangan daya tarik dan keindahannya. Serial sinetron dan gemerlap iklan di televisi telah mengubah mimpi dan imajinasi orang-orang desa untuk bisa hijrah tinggal di kota atau setidaknya berperilaku seperti orang kota yang serbaglamor.Mereka tidak tahu,di kota terdapat kantong kemiskinan dan jaringan kejahatan yang mengerikan.

Ketenangan hidup terasa semakin mahal.Pejalan kaki di kota yang sudah benar mengambil posisi pun bisa tertabrak mobil karena sopirnya ugalugalan atau tengah mabuk.Pelajar yang telah bekerja keras agar lulus ujian bisa tersalip prestasi angkanya oleh mereka yang mencontek dan difasilitasi pengawasnya. Sarjana dengan IPK tinggi tidak ada jaminan lolos seleksi lamaran kerja kalau tidak memiliki koneksi dan uang sogok.

Ketika sudah bekerja, promosi tidak selalu didasarkan prestasi,melainkan pertemanan etnik,agama, partai atau almamater. Demikianlah, secara lahiriah pusat-pusat perbelanjaan di kota besar selalu ramai.Jumlah kendaraan automotif selalu bertambah. Namun ketenangan hidup malah merosot.Orang tua dan pendidik di sekolah semakin berat bebannya karena mendapat imbas kehidupan sosial yang beringas. Belum lagi beredarnya narkoba dan pornografi yang tidak selalu terdeteksi oleh orang tua dan guruguru di sekolah.

Sungguh mencengangkan, Indonesia menjadi pasar terbesar kedua sabusabu di dunia setelah Thailand. Adakah semua ini membuat kita pesimistis? Meminjam istilah yang sering digunakan Presiden SBY, kita semua sangat prihatin dengan keadaan ini. Tapi bagi rakyat tentu tidak cukup hanya dengan pernyataan prihatin.Mereka menuntut perbaikan nyata dan terukur. Perlu proyeksi, misalnya, antara angkatan kerja dan lowongan kerja. Perlu perencanaan matang antara jumlah kenaikan mobil dan pembangunan jalan.

Kita salut akhir-akhir ini pemerintah juga menaruh perhatian pada wilayah ”terpinggir” atau ”terdepan”yang terletak di perbatasan RI yang warganya tidak bangga dan percaya diri ketika bertemu dengan warga negara lain yang tinggal di seberang perbatasan. Namun sesungguhnya, sebelum jauh-jauh memperbaiki wilayah ”perbatasan”,yang namanya bandara internasional juga sebuah zona perbatasan yang mesti memperoleh perhatian lebih serius.

Bandara Singapura dan pesawat SQ, misalnya, adalah wajah terdepan negara dan masyarakat Singapura yang akan memberikan kesan pertama orang luar tentang negara itu. Mestinya Bandara Soekarno- Hatta didesain sedemikian rupa keindahan, ketertiban, keamanan, dan kenyamanannya mengingat bandara adalah wajah terdepan Indonesia. 

PROF DR KOMARUDDIN HIDAYAT 
Rektor UIN Syarif Hidayatullah 

WIRAUSAHA MUDA MANDIRI-Bermula dari Puluhan Ribu, Kini Beromzet Ratusan Juta

Friday, 27 January 2012
ImageAndi Arham Bunyamin (kiri) mengawasi proses produksi di tempat usahanya di Jalan Abd Dg Sirua No 238 C Makassar, Sulawesi Selatan.

Tak pernah terbayangkan di benak Andi Arham Bunyamin bisa menjalankan usaha Kretakupa Printing seperti sekarang ini.Berawal dari ketidaksengajaan, usaha percetakan itu terus berkembang hingga beromzet ratusan juta rupiah. Ulet, optimistis, dan pantang menyerah menjadi kunci kesuksesan Arham.Dari bisnis yang semula kecil dan hanya untuk melayani pesanan teman, pria 22 tahun ini telah berhasil menuai keuntungan berlipat.

Dia juga berkesempatan mengikuti program Wirausaha Muda Mandiri (WMM) tahun 2010 silam yang digelar Bank Mandiri dan menjadi pemenang II kategori mahasiswa program diploma dan sarjana bidang industri & jasa. Cikal bakal Kretakupa Printing bermula dari ketidaksengajaan. Empat tahun silam, Arham yang saat itu duduk di bangku SMA kelas III menawarkan jasa membuat suvenir untuk temannya yang akan mengadakan kegiatan.

Untuk lebih meyakinkan, dia mengaku memiliki usaha pembuatan suvenir.Tawaran itu ternyata mendapat sambutan.Arham dipercaya membuat suvenir dan diberi dana Rp50 ribu sebagai uang muka. Bermodal uang itulah, pria kelahiran 30 Oktober 1989 ini berupaya membuat pin untuk memenuhi pesanan temannya.

Namun kebingungan justru melanda. Sebab, faktanya dia tidak memiliki peralatan untuk memproduksi pin.Apalagi ketika itu jasa pembuatan pin sangat jarang di Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Seminggu berselang, Arham belum juga menemukan tempat untuk memproduksi pesanan tersebut. Karena tak kunjung menemukan solusi, dia sempat berpikir untuk mengembalikan uang muka.

Di tengah keputusasaan, dia tanpa sengaja menemukan tempat pembuatan pin. Tanpa pikir panjang Arham memesan pembuatan pin di tempat itu. Belajar dari pengalaman tersebut, mahasiswa semester V Jurusan Hubungan Internasional Universitas Hasanuddin, Makassar, tersebut memutuskan untuk memiliki usaha percetakan.“ Saya berpikir betapa sulitnya mendapatkan percetakan yang bisa membuat pin pada waktu itu, makanya terpikir untuk membuat usaha sendiri sehingga keuntungan yang didapat bisa lebih maksimal.

Berbekal modal yang diperoleh dari keuntungan pada waktu itu,saya menekuni usaha ini sampai sekarang,” terang Arham saat ditemui di tempat usahanya di Jalan Abd Dg Sirua No 238 C Makassar. Arham mengungkapkan, keuntungan dari usaha pertama itu digunakan membeli alat cetak untuk memproduksi pin. Awalnya, pelanggan yang memesan produknya hanya teman- teman sekolah.

Lambat laun, pesanan semakin luas, tidak saja dari Sulawesi Selatan, tetapi juga merambah kawasan lain semisal Mataram dan Bali.Pesanan juga datang dari Surabaya. Menurut alumnus SMA Negeri V Makassar ini,banyaknya pesanan tidak lepas dari kemampuannya membaca keinginan pasar yang membutuhkan pin berkualitas dengan desain berbeda.

Kretakupa Printing yang mempekerjakan lima anak muda bervisi dan misi sama dengannya mampu memproduksi 3.000–4.000 pin berbagai ukuran,mulai diameter 2,5 cm, 3,2 cm hingga 4,4 cm, setiap hari. Arham mengakui, mengikuti program WMM memberikan manfaat besar pada usaha yang digelutinya. Bisnis percetakannya terus berkembang. “Sebelum mengikuti program WMM omzet saya per tahun Rp40 juta sampai Rp50 juta.

Namun, setelah mengikuti pelatihan, omzet mencapai lebih dari Rp120 juta per tahun, ”tutur Arham. Menurut dia, banyak ilmu yang diperoleh selama mengikuti program WMM seperti bagaimana mengembangkan usaha dengan baik dan etika dalam bisnis. Tidak hanya itu, program WMM juga selalu memberikan kesempatan kepada peserta untuk memamerkan produknya dalam event yang diselenggarakan Bank Mandiri. Hal ini membuka peluang pasar lebih besar.

Seiring perkembangan teknologi dan semakin banyaknya usaha percetakan, Arham tetap percaya diri bisa meraih pelanggan dan meraup keuntungan. Arham tidak merasa takut bersaing lantaran dalam pelatihan WMM diajarkan, kehadiran usaha sejenis bukanlah saingan,melainkan bisa dijadikan mitra. Berbagai ilmu itulah yang menjadikan Kretakupa Printing tidak hanya eksis, tetapi juga semakin besar. “Usaha saya sekarang tidak sekadar membuat pin,tapi ada beberapa usaha lain seperti membuat plakat, gantungan kunci karet,mug, kipas.

Selain itu,saya juga menyediakan bahan baku untuk keperluan pembuatan produk percetakan, khususnya pin,” ungkap pria yang mengaku mempelajari seni desain grafis secara autodidak. Ke depan,Arham menargetkan usahanya bisa semakin dikembangkan dengan memiliki kantor yang lebih representatif sehingga semakin mendukung usahanya. suwarny dammar

AKSI MASSA DI BIMA-Izin Bupati yang Memicu Masalah

Friday, 27 January 2012
Ketika api berkobar dan asap hitam membubung seiring kedatangan ribuan orang kemarin siang,di manakah Bupati Ferry Zulkarnain? Orang nomor satu di Kabupaten Bima itu ternyata tidak berada di kantor.Menurut staf ahli bupati, Abubakar,Ferry berada di Bandara Muhammad Salahuddin Bima bersiap menjemput anggota DPR yang akan melakukan kunjungan kerja.

“Dapat informasi dari Sekretaris Daerah,saat itu Bapak sedang menjemput anggota Komisi II DPR di Bandara Bima,”katanya dihubungi kemarin.Menurut dia,seluruh pegawai Pemerintah Kabupaten Bima shockdengan peristiwa pembakaran tersebut.“Kami belum tahu besok (hari ini) akan berkantor di mana,” tambah dia. Dalam kejadian itu, Abubakar mengaku juga tidak berada di lokasi karena sedang salat.

Namun tiba-tiba massa yang sedang berdemo tampak sporadis melakukan pembakaran. “Polisi tampaknya kewalahan untuk menghalau massa saat itu,” pungkasnya. Kapolri Jenderal Timur Pradopo menyatakan Bupati Ferry Zulkarnain dalam keadaan aman.“Sampai sekarang nggakada laporan tentang Bupati atau kecelakaan,”katanya di Jakarta kemarin.

Bupati Ferry menjadi sasaran kemarahan massa karena dianggap tak mau segera mencabut SK Bupati 188/2010 yang memberikan izin usaha pertambangan (IUP) untuk PT Sumber Mineral Nusantara.Dengan IUP tersebut,PT SMN memiliki kuasa untuk menambang emas di lahan seluas 24.980 ha di Kecamatan Lambu,Sape,dan Langgudu. Tambang emas itulah yang dianggap warga sebagai ancaman bagi kehidupan mereka.

Bukan saja dikhawatirkan akan merusak sumber air,tetapi juga mematikan lahan pertanian bawang merah yang menjadi andalan warga.Warga tiga kecamatan telah menggelar aksi unjuk rasa menentang usaha tambang itu di Pelabuhan Sape,24 Desember 2011. Aksi itu berakhir bentrok dengan polisi.Dua warga tewas.Di sisi lain,polisi menangkap 53 warga dan menahan mereka dalam aksi kerusuhan tersebut.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral telah merekomendasikan agar IUP PT SMN dicabut. Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa menyatakan,Bupati Bima Ferry Zulkarnai dapat mencabut IUP tersebut tanpa intervensi pemerintah.”Itu tanggung jawab Bupati.Dia sendiri yang mengeluarkan, pertimbangannya apa waktu mengeluarkan izin, lalu sekarang kalau sudah terjadi begitu ya harus di-handle,” kata Hatta belum lama ini.

Anggota Komisi II DPR Budiman Sudjatmiko mengaku tetap mengusulkan pembentukan Pansus Agraria untuk menyelesaikan berbagai sengketa pertanahan. Hingga kemarin,50 anggota DPR sudah membubuhkan tanda tangan sebagai bentuk dukungan untuk membentuk Pansus Agraria.“Bila sudah terkumpul 100 tanda tangan akan kami ajukan dalam rapat paripurna untuk dibentuk Pansus Agraria,” katanya. HENDRY SIHALOHO/ OKEZONE

Kecelakaan Xenia Maut-Keterangan Afriyani ke Penyidik Berbelit-belit

Friday, 27 January 2012
JAKARTA – Tersangka utama kecelakaan maut Xenia Afriyani Susanti,29,masih terus diperiksa penyidik. Dalam serangkaian penyidikan, keterangan Afriyani selalu berbelit- belit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, akibat keterangannya berubah-ubah, penyidik sempat kesulitan memeriksa Afriyani. Rikwanto mencontohkan, awalnya sebelum menabrak pejalan kaki, Afriyani mengaku dari salah satu hotel. Namun akhirnya dia mengaku baru keluar dari diskotek. Selanjutnya, dalam keterangan awal dia mengatakan rem mobilnya tidak berfungsi.

Setelah diperiksa lebih mendalam akhirnya dia mengaku saat insiden tersebut terjadi dia kehilangan konsentrasi atau tertidur. ”Dia memang tidak konsisten dalam memberikan keterangan sehingga kami harus lebih bersabar dalam melakukan pemeriksaan,” kata Kombes Pol Rikwanto kemarin. Begitu juga dengan kasus penyalahgunaan narkoba. Pelaku sempat mengelak hingga akhirnya mengaku mengonsumsi ekstasi dan wiski.

Pengakuan ini setelah dari tes urine dan darah, dia dinyatakan positif. Oleh karena itu, pemeriksaan terus dilakukan secara maraton. Hal ini untuk mendapatkan keterangan yang lebih akurat dan dalam. Selain itu,penyidik juga terus melakukan sinkronisasi keterangan dengan para tersangka lainnya. ”Kami terus mendalami seluruh keterangannya. Saat ini dia sudah mulai sedikit tenang dalam memberikan keterangan,”ujarnya.

Diketahui, kecelakaan maut terjadi di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (22/1). Sebanyak sembilan orang tewas setelah mobil Daihatsu Xenia yang kehilangan kendali menabrak 13 pejalan kaki di trotoar. Sopir mobil maut tersebut adalahAfriyani.Selain dia,tiga temannya yang menumpang Daihatsu Xenia maut itu resmi menjadi tersangka dan kini ditahan di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Mereka adalah Adistria Putri Grani, 26, Deny Mulyana, 30, dan Arisendi,34. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beberapa rekonstruksi di tempattempat yang disebutkan para tersangka. ”Kita sudah mendatangi kafe di Kemang yang menjadi tempat minum wiski. Selanjutnya kita akan datangi diskotek tempat dia membeli ekstasi dan meminumnya,” tutur dia.

Psikiater Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Teddy Hidayat menjelaskan, cara kerja otak orang yang terpengaruh narkoba akan berubah drastis. Narkoba jenis ekstasi akan merangsang kerja otak lebih dari manusia yang tidak mengonsumsi. Otak yang merupakan kumpulan dari sel-sel motorik,emosi, dan pertimbangan secara cepat bisa dirangsang sedemikian rupa.

”Misalnya, orang yang mengonsumsi emosinya bisa meledak-ledak, sedih seketika atau tiba-tiba marah. Pokoknya tidak stabil. Begitu juga sisi pertimbangannya,dia jadi sulit untuk memutuskan atau mempertimbangkan,” ujar Teddy kepada SINDO. Sejak awal Teddy sudah menduga Afriyani mengonsumsi narkoba. Hal itu tampak dari tayangan video yang memperlihatkan sikap Afriyani tenang dan tidak ada rasa bersalah sesaat setelah kejadian.

Di bagian lain,Afriyani meminta maaf kepada seluruh keluarga dan korban kecelakaan. Permintaan maaf tersebut tertuang dalam surat yang dibacakanadiknya, AyuDyahSafitri. Dalam surat bermeterai Rp6.000 dan ditulis dengan tinta hitam tersebut tertera banyak kata maaf.Dia menyampaikan penyesalannya yang sangat dalam kepada keluarga korban. Ibu Afriyani,Yurneli,menegaskan putrinya tersebut sudah bisa mengendarai mobil sejak SMA. helmi syarif/ krisiandi sacawisastra 

Rabu, 25 Januari 2012

UMKM Serap Tenaga Kerja Lebih Besar

hursday, 26 January 2012
Image Menteri Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (UKM) Syarif Hasan dan CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo berfoto bersama para pelaku UMKM dan mitra pembina peraih penghargaan SINDO UMKM Award 2011 di Jakarta tadi malam. Pertumbuhan UMKM di Indonesia meningkat pesat dua tahun terakhir. Bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha, pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit.


JAKARTA– Pemerintah mendorong usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) untuk terus tumbuh sehingga bisa lebih banyak menyerap tenaga kerja. UMKM diharapkan semakin berperan dalam menekan angka pengangguran.
Menteri Koperasi dan UKM Syarif Hasan mengungkapkan, pertumbuhan UMKM di Indonesia meningkat pesat dua tahun terakhir. Bila dua tahun lalu jumlah UMKM berkisar 52,8 juta unit usaha,pada 2011 sudah bertambah menjadi 55,2 juta unit. Jumlah UMKM yang terus meningkat ini diharapkan bisa sebanding dengan penyerapan tenaga kerja. Sebagai catatan, rata-rata UMKM bisa menyerap 3–5 tenaga kerja. Dengan adanya penambahan sekitar 3 juta unit UMKM, dalam dua tahun terakhir, jumlah tenaga yang terserap bertambah 15 juta orang.

“Kalau mendorong kewirausahaan, semangatnya adalah bagaimana agar kita dapat menciptakan lapangan kerja sendiri, bukan mencari kerja. Harapannya kita dorong agar UKM tetap bisa menciptakan lapangan pekerjaan,” tutur Syarif Hasan dalam acara SINDO UMKM Award 2011 di Jakarta tadi malam. Penghargaan Insan UMKM merupakan komitmen harian SINDO untuk terus mendorong pertumbuhan UMKM.

SINDO memberikan penghargaan kepada pelaku UMKM dari berbagai daerah di Indonesia. Mereka merupakan binaan sejumlah institusi seperti Bank Rakyat Indonesia (BRI), Bank Mandiri, Bank Tabungan Negara (BTN), BNI Syariah, Bank Aceh,Bank Sumut,Pertamina, VICO Indonesia, PT Medco E&P Indonesia,dan Pelindo.

Selain Menteri Koperasi dan UKM, acara tadi malam dihadiri CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo,Direktur Jenderal Pengembangan Ekspor Nasional (Dirjen PEN) Kementerian Perdagangan Hesti Indah Kresnarini, serta Direktur Jenderal Industri Kecil dan Menengah Kementerian Perindustrian Euis Saedah. Syarif menuturkan, angka pengangguran di Indonesia saat ini mencapai 6,58%.

Dengan pertumbuhan UKM yang terus membaik, jumlah pengangguran diharapkan bisa dikurangi menjadi 5% pada tahun depan. Dia memaparkan, kontribusi UMKM bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia sangat besar.Tahun lalu, UMKM menopang 56% dari total produk domestik bruto (PDB) Indonesia. Peluang UMKM untuk terus tumbuh sangat terbuka, bukan hanya di Indonesia, melainkan juga di pasar global. Syaratnya, pelaku UKM mampu meningkatkan inovasi serta daya kreativitasnya.

“Kita memiliki opportunity yang luar biasa. UMKM di sini memiliki akses yang luar biasa dan bila Saudara ingin melihat opportunitydi pasar global,Kementerian Koperasi dan UKM akan memfasilitasi ke luar negeri,”ujarnya. Secara khusus,Syarif mengapresiasi SINDOyangdinilainya memberikan kepedulian besar kepada UMKM.Hal itu,menurutnya, merupakan wujud kepedulian terhadap rakyat kecil.

“Satu-satunya yang menempatkan UMKM di halaman depan adalah SINDO.” ”Kita mengangkat mereka dari tidak memiliki pekerjaan menjadi memiliki pekerjaan, dari memiliki pendapatan yang terbatas menjadi pendapatan yang cukup,”tandasnya. CEO MNC Group Hary Tanoesoedibjo berharap pelaku UMKM bisa didorong menjadi wirausaha baru yang profesional dan berprestasi.

Hary mencontohkan pengalamannya yang memulai bisnis dari pengusaha UKM,22 tahun lalu, terbukti bisa mengembangkan MNC Group menjadi kelompok usaha media terbesar kedua di Asia Tenggara. Dia meyakini pertumbuhan ekonomi Indonesia yang terus membaik bisa mendorong UKM untuk semakin maju, bahkan menjadi ujung tombak bagi perekonomian nasional. “Dampak dari suatu aktivitas kalau dilakukan secara nasional sangat luar biasa.UMKM sebagai ujung tombak nasional kalau didukung bapak angkat, bapak pembina, juga bisa seperti itu,”ujarnya.

Hary berpandangan, sekarang ini saat yang tepat bagi Indonesia untuk menggenjot ekonomi di dalam negeri, terutama dengan dorongan UMKM.Terlebih,konsumsi domestik Indonesia terus menunjukkan peningkatan.“Saat ini momentum yang tepat supaya kita bisa berlari cepat karena negara-negara lain yang export drivenakan kena dampak krisis Eropa dan Amerika,”ujarnya.

Kepala Bagian Humas BRI Ardiansyah memberikan apresiasinya kepada SINDO yang telah menyelenggarakan malam penghargaan kepada insan UMKM.Dia berharap acara ini bisa lebih memotivasi pelaku UKM dalam menjalankan usahanya.“ Saya sangat mengapresiasi SINDO yang menyelenggarakan acara ini. SINDO memang selama ini bermitra bersama BRI untuk mengangkat profil UMKM dan saya harap ini akan memotivasi mereka,” paparnya.

Business Director BNI Syariah Bambang Widjanarko mengatakan, UMKM memang harus mendapat perhatian luas karena sektor tersebut bisa menjadi sarana untuk meningkatkan taraf hidup serta berperan besar dalam menciptakan lapangan kerja. Dia berharap acara tadi malam bisa mendorong pertumbuhan UMKM. ● maesaroh/ inda susanti       

Hermeneutika dalam Studi Tasawuf (3-habis)

Rabu, 25 Januari 2012 19:07 WIB
Oleh: Prof DR Nasaruddin Umar

Wahidur Rahman antara lain menyebut pemikir-pemikir modernis, seperti Sayyid Ahmad Khan dan Muhammad Abduh, telah mengusahakan agar Alquran berbicara tentang realitas.
 

Hanya saja apa yang mereka lakukan tidak lebih dari jawaban instan terhadap “kebutuhan-kebutuhan aktual masyarakat Muslim dalam rangka memelihara (solidaritas) mereka, atau pada saat mereka menganggap Islam membutuhkan pertahanan dari serangan (luar)”. Konsekuensinya, pemikiran yang mereka ajukan lebih cenderung bersifat apologetis karena tidak berangkat dari dasar-dasar metodologis yang adekuat untuk disebut sebagai sebuah hermeneutika.

Masuknya beberapa gagasan dan metode ilmiah ke dalam wacana penafsiran Alquran bukan tanpa masalah, terutama jika dikaitkan dengan beberapa keberatan menyangkut dipaksakannya berbagai unsur asing ke dalam Alquran, seperti yang sering dicurigai oleh Fazlur Rahman.
 

Tidak aneh jika muncul tuduhan bahwa mayoritas modernis Muslim menafsirkan Alquran bukan demi memahami dan menyingkap makna sejati, tapi untuk mengejar tujuan-tujuan ekstra Qurani yang antara lain demi menghilangkan kesenjangan intelektual antara komunitas Muslim dan penemuan-penemuan Barat.
Persoalan semacam ini bagaimanapun, merupakan dilema intelektual tersendiri yang harus dipecahkan oleh para pemikir Muslim. Di satu sisi, mereka berkewajiban menafsirkan Alquran sesuai dengan tuntutan ilmiah dan obyektif, sementara pada sisi lain, terdapat kepentingan moral untuk menjelaskan Alquran sejalan dengan kebutuhan umat Islam saat ini. Dua sisi tersebut memang tidak serta-merta kontradiktif dan saling menafikan, melainkan bagaikan dua sisi mata uang yang saling melengkapi. 

Kesadaran akan hadirnya realitas kekinian dan pemenuhan standar ilmiah dalam kegiatan penafsiran Al-Quran pada saat yang bersamaan akhirnya dapat ditemukan dalam tulisan-tulisan yang dikembangkan oleh pemikir Muslim kontemporer, seperti Arkoun, Fazlur Rahman, Farid Esack, Hassan Hanafi, Amina Wadud-Muhsin, Asghar Ali Engineer, dan belakangan oleh AbĂ» Zayd. Minat para penulis tersebut dapat dianggap mewakili arus ketidakpuasan terhadap hermenutika tradisional Al-Quran yang bagaimanapun cenderung ahistoris dan tidak kontekstual lagi.

Dalam studi tasawuf ke dalam, pendekatan hermeneutika terungkap terutama setelah karya-karya Ibnu Arabi mendapatkan perhatian khusus oleh ilmuwan barat, semisal Henry Corbin, William C Chittick, dan James Winston Morris. 
 

Kehadiran sufi terkemuka Ibnu Arabi dalam berbagai karyanya menunjukkan kepada kita bagaimana kedalaman dan keterampilannya memahami teks-teks suci dengan menggunakan pendekatan mirip hermeneutika. Para ilmuwan tersebut tidak bisa menyembuyikan ketakjubannya terhadap Ibnu Arabi dan sejumlah sufi lainnya. Sachiko Murata dan SH Nasr juga banyak sekali mengungkap karya-karya hermeunitis sejumlah sufi Muslim yang seolah-olah menyimpulkan bahwa tasawuf adalah aktualisasi kebenaran sejati dari kitab suci.
 

Artikulasi pemahaman kitab suci melalui pendekatan hermeneutika semakin mendapatkan tempat dari kalangan ilmuwan tasawuf. Terakhir ada kecenderungan yang perlu dicermati dengan penggunaan metode ini ialah adanya kedekatan dengan karya-karya spiritual-tasawuf dari agama lain.
 

Kini bermunculan karya-karya yang sengaja atau tidak sengaja, ingin mendekatkan antara mistisisme Islam (tasawuf) dengan mistisisme Yahudi (kabbalah), dan mistisisme kepercayaan lain seperti Hindu, Buddha, Konghucu, dan Taoisme. Hal ini dapat dilihat dari praktik meditasi yang menggunakan sejumlah ajaran spiritual sebagai metode yang diterapkan dalam mencapai puncak relaksasi.

Ada kecenderungan, generasi mencari aspek-aspek spiritual dari ajaran agama dan menafikan aspek-aspek selainnya. Tentu saja hal ini menarik untuk dicermati karena dalam Islam, tasawuf adalah kelanjutan dari anak tangga yang ada di bawahnya berupa ajaran fikih, syariah, dan akhlak. Antara satu dengan lainnya tidak bisa dipsisahkan.
 Man tashawwaf wa lam yatafaqqaha faqad tafassak, wa man tafaqqaha wa lam yatashawwafa faqad tazandaq, wa man jama’a baina huma faqad tahaqqaqah (Barangsiapa yang bertasawuf tanpa berfikih maka ia fasik. Barangsiapa yang berfikih tanpa bertasawuf maka ia zindiq, dan barangsiapa yang menggabungkan keduanya maka ia mencapai puncak kebenaran).
Redaktur: Chairul Akhmad