Rohmat - Okezone
Selasa, 20 Maret 2012 09:33 wib
0 0 Email0
Lokasi penggerebekan di Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar (Foto: Rohmat/Okezone)
JAKARTA - Mabes Polri membantah informasi yang menyebut lima terduga teroris yang ditembak mati Densus 88 Antiteror di Bali, memesan pekerja seks komersial (PSK) sebelum digerebek.
"Saya tidak menerima adanya informasi tersebut. Dari laporan yang kami terima tidak ada," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol M Taufik di Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Sebelumnya diberitakan, kelompok teroris yang singgah di Hotel Laksmi, Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar, terlebih dahulu memesan empat perempuan sebelum melancarkan aksinya.
Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian juga mengaku melihat ada empat wanita yang masuk ke hotel plus-plus.
"Mereka datang mencari hiburan. Begitu masuk hotel, langsung booking cewek," kata Made Tama, sorang petugas hotel kepada wartawan, Senin 19 Maret kemarin. Bahkan, dua perempuan malam itu sudah masuk kamar, namun belum sempat berkencan.
Hal senada disampaikan Baraki, orang yang mengantarkan para perempuan ke bungalow yang rimbun dengan pepohonan seperti kelapa, mangga, bunga kamboja, dan lainnya sehingga tidak terlihat dari luar itu. Keempat perempuan malam yang sedianya akan melayani para teroris sebelum digerebek Densus 88 dengan tarif antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.
"Saya tidak menerima adanya informasi tersebut. Dari laporan yang kami terima tidak ada," ujar Karo Penmas Mabes Polri Brigjen Pol M Taufik di Jakarta, Selasa (20/3/2012).
Sebelumnya diberitakan, kelompok teroris yang singgah di Hotel Laksmi, Jalan Danau Poso, Sanur, Denpasar, terlebih dahulu memesan empat perempuan sebelum melancarkan aksinya.
Sejumlah saksi mata di lokasi kejadian juga mengaku melihat ada empat wanita yang masuk ke hotel plus-plus.
"Mereka datang mencari hiburan. Begitu masuk hotel, langsung booking cewek," kata Made Tama, sorang petugas hotel kepada wartawan, Senin 19 Maret kemarin. Bahkan, dua perempuan malam itu sudah masuk kamar, namun belum sempat berkencan.
Hal senada disampaikan Baraki, orang yang mengantarkan para perempuan ke bungalow yang rimbun dengan pepohonan seperti kelapa, mangga, bunga kamboja, dan lainnya sehingga tidak terlihat dari luar itu. Keempat perempuan malam yang sedianya akan melayani para teroris sebelum digerebek Densus 88 dengan tarif antara Rp150 ribu hingga Rp250 ribu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar