Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Selasa, 04 Oktober 2011

Nobel Fisika Ungkap Akhir Alam Semesta

Wednesday, 05 October 2011
STOCKHOLM – Tiga astronom berbagi hadiah Nobel Fisika 2011 kemarin atas penemuan alam semesta yang berkembang semakin cepat. Penemuan tersebut berimplikasi bahwa jagat raya akan berakhir membeku.


Ketiga astronom tersebut, Saul Perlmutter dan Adam Riess dari Amerika Serikat (AS) dan Brian Schmidt yang berkewarganegaraan AS-Australia. Menurut pengakuan tiga ilmuwan ini, penemuan tentang nasib alam semesta menciptakan kejutan sekaligus ketakutan. Para astronom ini melakukan penelitian terpisah tentang ledakan bintang (supernova) untuk menetapkan sebuah standar pengukuran gerakan cahaya dalam satu skala kosmologis.

Penemuan tentang alam semesta yang berkembang semakin cepat tersebut dihasilkan melalui berbagai observasi terhadap lebih dari 50 supernova. Diketahui bahwa cahaya dari bintang-bintang yang mati ternyata lebih lemah daripada yang diperkirakan sebelumnya. Mereka menyimpulkan bahwa semesta berkembang dalam satu tingkat percepatan setelah BingBang (ledakan besar) yang tercipta 14 miliar tahun silam.

”Penemuan bahwa semesta berkembang semakin cepat itu mengejutkan. Jika perluasan terus meningkat (kecepatannya), semesta akan berakhir dalam es,” tutur Komite Nobel kemarin,dikutip AFP. Sesuatu yang mungkin mendorong percepatan tersebut adalah kekuatan yang masih menjadi teka-teki (energi gelap) yang meliputi sekitar tiga perempat semesta.

”Penemuan itu membantu mengungkapkan semesta yang terus meluas yang tidak diketahui sains,”papar Komite Nobel. Perlmutter yang lahir pada 1959 merupakan kepala Proyek Kosmologi Supernova di Laboratorium Nasional Berkeley di California memenangkan setengah dari hadiah sebesar USD1,48 juta.

Schmidt, 44, yang memimpin Tim Pencarian Supernova Tinggi di Australian National University, berbagi setengah bagian hadiah lainnya dengan Riess yang seorang profesor Fisika dan Astronomi di Johns Hopkins University,Baltimore, Maryland. Saat mendengar kabar bahwa dirinya menerima Nobel Fisika, Schmidt mengungkapkan, ”Rasanya seperti saat anak saya lahir.

”Dia menjelaskan, pada jaringan penyiaran publik Swedia, SVT, melalui telepon dari Australia, ”Lutut saya lemas, benar-benar senang, dan saya merasakan situasi yang luar biasa.Ini sangat menggembirakan.”

Terkait penemuannya, Schmidt memaparkan, ”Saya dan Riess bekerja sangat dekat, berbicara melalui telepon sepanjang waktu, mencoba mengungkap hasil gila ini. Kami dengan penuh ketakutan mencoba mengungkapkan di mana kita telah melakukan kesalahan. Kami harap semua orang akan merespons baik pada kami. Ini tampak terlalu gila untuk benar.”

Tiga peraih hadiah Nobel Fisika akan menerima penghargaan dalam acara resmi di Stockholm pada 10 Desember, tepat saat peringatan meninggalnya penemu dinamit dan pengusaha,Alfred Nobel, pada 1896.

Tahun lalu Nobel Fisika jatuh ke tangan peneliti kelahiran Rusia Andre Geim dan Konstantin Novoselov atas kerja pionir dalam penemuan grapene, struktur karbon ultra-tipis yang disanjung sebagai material menakjubkan abad 21. syarifudin
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/433319/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar