Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Minggu, 01 Juli 2012

Makna Esoteris Isra Mikraj (1)



Senin, 02 Juli 2012, 06:21 WIB
Oleh: Prof Dr Nasaruddin Umar
Mahasuci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram Masjidil Aqsha yang telah Kami berkahi sekelilingnya, agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia adalah Mahamendengar lagi Mahamelihat.”
(QS. Al-Isra’: 1).

Dalam kaidah ilmu Alquran di katakan, apabila ada satu surah atau ayat yang diawali dengan kata subhana atau tabaraka yang berarti “Mahasuci Tuhan”, maka ayat atau surah itu menunjukkan adanya keajaiban di dalamnya.

Keajaiban itu tidak cukup hanya dianalisis secara rasional, tetapi butuh penghayatan dan perenungan lebih mendalam. Tidak cukup hanya dianalisis dengan metodologi hushuli tetapi juga harus dengan metodologi hudhuri. Dengan kata lain, ayat itu selain memiliki makna denotatif-eksoterik juga memiliki makna konotatif-esoteris.

Cara pandang kita terhadap ayat di atas selama ini masih lebih menekankan aspek denotatif-esoterisnya. Terbukti, peringatan Isra Mikraj yang secara rutin diperingati dan dirayakan dengan tanggal merah yang meliburkan seluruh sekolah, kampus, dan kantor-kantor secara nasional.

Isra Mikraj selama ini lebih diperkenalkan sebagai peristiwa makrokosmos berupa perjalanan Nabi dari Masjid Haram ke Masjid Aqsha, Palestina, sampai ke Sidratil Muntaha, kemudian Rasulullah pulang membawa oleh-oleh berupa shalat lima waktu. Pembahasan ini sama sekali tidak salah, namun tidak ada salahnya jika Isra Mikraj juga dipahami dan diperkenalkan sebagai peristiwa mikrokosmos, sebagaimana pemahaman para sufi.

Banyak hal yang menarik untuk dikaji mengenai keberadaan ayat tersebut di atas. Selain diawali dengan kata subhana, ayat ini juga kemudian dipilih menjadi nama surah (Surah Al-Isra’). Surah Al-Isra’ diapit oleh dua surah yang serasi; Surah An-Nahl dan Al-Kahfi. Surah An-Nahl sering diangkat sebagai simbol kecerdasan rasional, karena di dalamnya diungkapkan cerita lebah yang sangat menantang dunia keilmuan.

Lebah yang menghasilkan madu sebagai obat mujarab untuk berbagai penyakit masih menyimpan berbagai misteri di dalamnya.

Sedangkan Surah Al-Kahfi, yang biasa disebut surah kecerdasan spiritual, karena di dalamnya digambarkan berbagai cerita yang menantang keyakinan dan spiritualitas kita, misalnya, kisah Nabi Khidhir dan Nabi Musa yang penuh dengan tantangan.

Sementara Surah Al-Isra’ sendiri sering dijadikan sebagai simbol kecerdasan emosional, karena di dalamnya diceritakan pengaruh kematangan emosional dan prestasi puncak seorang hamba. Itulah sebabnya ketiga surah yang menempati pertengahan bagian pertengahan Alquran biasa disebut surah tiga serangkai, yaitu surah Intellectual Quotient (IQ), Emotional Quotient (EQ), dan Spiritual Quotient (SQ).
http://www.republika.co.id/berita/dunia-islam/tasawuf/12/07/01/m6hg7r-makna-esoteris-isra-mikraj-1

Tidak ada komentar:

Posting Komentar