Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Selasa, 17 April 2012

Mendikbud Terjunkan Tim Telusuri Dugaan Kecurangan UN


PDFPrint
Wednesday, 18 April 2012
JAKARTA –Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) merespons laporan adanya kecurangan pelaksanaan Ujian Nasional (UN) 2012.

Mendikbud Mohammad Nuh menyatakan segera menerjunkan Inspektorat Jenderal, Badan Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) dan Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP),untuk memverifikasi adanya laporan tersebut. ‘’Kami tidak mau menutupnutupi berbagai laporan pengaduan yang diterima selama dua hari UN berlangsung.

Laporan yang paling krusial ialah adanya isu kebocoran soal di Jombang, Jawa Timur,’’ ujar Nuh kepada wartawan saat melakukan sidak di SMK 6 Jakarta Selatan kemarin. Mantan Rektor ITS Surabaya itu menandaskan bahwa mengawasi pelaksanaan UN tidak semudah dibayangkan. Disebutkan bahwa 198.000 pengawas yang diturunkan ke lapangan harus mengawasi 2,5 pelajar yang tersebar di 200.000 sekolah. Dari 2,5 juta pelajar tersebut tentu ada yang melakukan penyimpangan.

“Tapi jangan diartikan semuanya jelek. Saya ibaratkan urusan begini dengan barang haram dan najis.Kalau kita punya makanan yang kena sedikit barang haram itu sudah semuanya haram.Namun kalau pakaian kena najis itu kanyang kena najis saja yang dicuci,” ujarnya. Dia pun berjanji,jika sekolah yang dilaporkan ada kebocoran soal itu terbukti benar, siswa yang bersangkutan harus mengikuti ujian susulan.

Ketua DPR Marzuki Alie menilai, salah satu pemicu kecurangan adalah karena kepala sekolah ditarget kepala daerah untuk meluluskan anak didiknya 100%. Mengenai persoalan tersebut, dia meminta kepala daerah tidak menjatuhkan hukuman kepada kepala sekolah yang ada anak didiknya tidak lulus atau tidak memenuhi harapan, seperti dimutasi atau dinonjobkan atau dijadikan guru biasa. Politikus Partai Demokrat itu menekankan agar pemerintah daerah lebih peduli dengan proses pendidikan di wilayahnya ketimbang asal memberitakan target kelulusan 100%.

Jika ternyata ada sekolah yang anak didiknya tidak lulus,lebih baik dievaluasi mengapa hal tersebut terjadi. Sementara itu, untuk memantau pelaksanaan UN, Kemendikbud menggelar telekonferensi dengan para pejabat Jawa Barat, Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, dan Jawa Timur di Gedung Kemendikbud Jakarta kemarin sore. Dalam momen tersebut terungkap banyaknya kekacauan.

Di Jawa Timur para pejabat yang memberikan penjelasan menegaskan, tidak ada kebocoran soal yang terjadi di Jombang. Kronologi yang disampaikan ialah pada 15 April lalu beredar kunci jawaban yang sudah dikemas per paket soal yang dikirimkan melalui SMS atau pesan pendek. Namun kunci jawaban ini tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya. Pelaku pun melarikan diri setelah orang tua siswa mentransfer uang. Untuk di Sulawesi Selatan dilaporkan adanya kaset untuk uji listening ujian bahasa Inggris SMK yang tertukar dengan kaset ujian SMA.

Insiden yang terjadi di 23 SMK di Kabupaten Tanatoraja menyebabkan 1.705 siswa harus mengikuti ujian ulang pada 24 April nanti. Selain itu di Bone, polisi menangkap satu siswa yang kedapatan membawa telepon seluler. Namun setelah dimintai keterangan, siswa itu pun dibebaskan dan dapat mengikuti ujian di hari kedua kemarin. Selanjutnya di Sumatera Utara ada satu siswa yang meninggal karena sakit pada hari pertama ujian.

Adapun di kabupatenBinjai, Langkat,danPematang Siantar kekurangan soal. Di Jawa Barat, tepatnya di Indramayu, terjadi kekurangan soalhingga400eksemplar.Pengawas pun terpaksa memfotokopinya, tetapi mereka mengkhawatirkan proses pemindaian lembar jawaban karena lembaran yang difotokopi tidak dapat dipindai, melainkan harus ditransfer dari lembar fotokopi ke lembar jawaban asli. neneng zubaidah/ meiskhe fratel

Tidak ada komentar:

Posting Komentar