Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Selasa, 17 April 2012

Tolak LKS - Polisi-Demonstran Adu Jotos


PDFPrint
Wednesday, 18 April 2012
SUKABUMI – Unjuk rasa puluhan massa dari Forum Aktivis Sukabumi untuk Rakyat (Fraksi Rakyat) menolak peredaran lembar kerja siswa (LKS) yang diduga berisi penyebaran paham komunis.


Mereka menggelar aksi di halaman Kantor Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi berlangsung ricuh,kemarin. Aparat kepolisian terlibat adu jotos dengan para pengunjuk rasa.Kericuhan terjadi ketika puluhan aktivis berusaha masuk ke dalam Kantor Disdik. Namun, upaya itu dihalau aparat Polres Sukabumi Kota yang melakukan penjagaan di sekitar pintu masuk. Akibatnya, kedua belah pihak terlibat ketegangan.

Suasana semakin memanas ketika massa melempari kerumunan aparat kepolisian dengan lumpur yang berasal dari selokan di sekitar Kantor Dinkes. Tindakan itu memicu kericuhan hingga terjadinya bentrokan fisik. Dua aktivis Fraksi Rakyat mengalami luka memar setelah mendapat pukulan dan tendangan dari sejumlah aparat kepolisian. “Kami hanya ingin meminta pertanggungjawaban pihak Dinkes karena telah lengah dalam mengawasi peredaran buku LKS yang berisi penyebaran paham komunis,” ungkap koordinator aksi,Rozak Daud.

Pihaknya menyayangkan tindakan aparat kepolisian yang dinilai anarkistis.Apalagi tindakan kekerasan itu dilakukan aparat di luar dari lokasi unjuk rasa.Tidak hanya itu,arogansi kepolisian juga ditunjukkan dengan menolak laporan tindak kekerasan yang telah dilakukan petugas pengendalian masyarakat (Dalmas). “Kejadian ini kami laporkan ke Mapolres,tapi nyatanya laporan kami ditolak dengan alasan kekerasan itu lumrah terjadi dalam upaya penjagaan unjuk rasa,”kata Rozak.

Unjuk rasa menolak peredaran buku LKS ini merupakan buntut dari temuan Didin Jamaludin, guru bidang studi pendidikan kewarganegaraan (PKn) SMA 1 Parakansalak, Kabupaten Sukabumi yang mendapati keganjilan pada redaksional LKS. Dalam buku tersebut disebutkan ideologi yang sesuai dengan kondisi bangsa Indonesia adalah komunis. Sementara itu, Sekretaris Dinas Pendidikan Kabupaten Sukabumi Maman Abdurahman menjelaskan, temuan LKS berisi penyebaran paham komunis itu baru diketahui lembaganya pada Senin (16/4) malam.

Untuk menindaklanjuti temuan tersebut, Dinkes telah menerjunkan tim ke Kecamatan Parakansalak. “LKS yang disebut-sebut menyebarkan paham komunis itu bukanlah buku yang direkomendasikan oleh Dinkes sebagai pegangan siswa atau guru.

Apalagi jauh hari sebelumnya pihak dinas sudah menyebarkan edaran yang melarang penjualan LKS di sekolah-sekolah. Langkah yang akan ditempuh adalah menarik bukubuku LKS yang sudah tersebar kepada siswa,”kata Maman. toni kamajaya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar