Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Senin, 21 Mei 2012

Regenerasi Kepemimpinan Mendesak


PDF Print
Tuesday, 22 May 2012
ImageJAKARTA– Regenerasi kepemimpinan nasional mendesak dilakukan. Para politisi senior diminta memberikan ruang dan kesempatan bagi munculnya tokoh muda dalam memimpin bangsa.

Ketua MPR Taufiq Kiemas melihat regenerasi kepemimpinan nasional saat ini cenderung diabaikan. Padahal, peralihan kepemimpinan nasional ini merupakan amanat reformasi yang secara tersirat tertuang dalam Ketetapan MPR Nomor VI/2001 tentang Etika Kehidupan Berbangsa. Menurut dia,TAP MPR Nomor I/ 2003 yang berisi tentang visi masa depan Indonesia juga mengamanatkan agar para pemimpin bangsa segera membentuk mekanisme regenerasi kepemimpinan bangsa.

”Kalau itu (regenerasi) tidak dilaksanakan, nanti akan ada reformasi jilid II. Jadi, karena regenerasi sebagai amanat, kita tentu harus menyiapkannya. Pada zaman Bung Karno, karena tidak ada regenerasi yang disusun, jadi begitu. Pak Harto juga sama,” ujar Kiemas menanggapi 14 tahun perjalanan reformasi di Gedung DPR/MPR/ DPD RI, Jakarta,kemarin. Karena itu, politisi senior PDIP ini menyatakan regenerasi kepemimpinan nasional merupakan sebuah keharusan.

”Sekarang di mana-mana sudah regenerasi. Pengusahapengusaha sudah muda-muda, sudah regenerasi. Tapi di kepemimpinan nasional mereka (yang tua-tua) belum mau minggir, ”ungkapnya. Dengan fakta Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) sudah tidak bisa maju lagi, seharusnya hal itu menjadi cermin juga bagi para politisi senior agar bersama-sama menyiapkan munculnya pemimpin muda.

”Sekarang Presiden kan tak akan nyalon lagi, pasti dia (Presiden SBY) akan menyiapkan regenerasi. Tinggal Ibu Mega (Ketua Umum DPP PDIP Megawati Soekarnoputri), mau apa enggak. Golkar mau enggak, kalau Demokrat pasti menyiapkan, sudah bukan dia (Presiden SBY) lagi,” ungkapnya. Untuk itulah Kiemas mengimbau kepada para politisi senior untuk ikhlas memberikan ruang bagi tokoh muda.

Dia mengungkapkan, saat ini banyak politisi muda yang potensial. Bahkan, di banyak tempat juga menunjukkan perkembangan pesat setelah dipegang oleh anak muda.Dia mencontohkan dua pengusaha muda sukses, Hary Tanoesoedibjo (HT) dan Chairul Tanjung. Di dunia politik pun harapan kemajuan bangsa di tangan generasi muda bangsa sangat besar jika melihat bagaimana perkembangan di lembagalembaga swasta. ”Kalau orang yang seperti mereka (HT dan Chairul Tanjung) berkumpul, bangsa ini pasti akan luar biasa majunya,”katanya.

Wakil Ketua MPR Hajriyanto YThohari menambahkan, partai politik (parpol) perlu segera memulai proses regenerasi. Menurut dia, regenerasi di legislatif tidak kalah penting dengan eksekutif. Dia mengusulkan masa penyusunan calon legislatif dalam Pemilu 2014 dijadikan momentum untuk melakukan proses regenerasi. Ketua Fraksi PKB DPR Marwan Jafar mengungkapkan para tokoh muda perlu dimunculkan dalam bursa kepemimpinan nasional pada Pilpres 2014.

”Tentunya tokoh muda yang memiliki komitmen tinggi, kompetensi, punya basis, dan yang bisa hadapi realitas apa pun di negeri ini. Jangan sekadar muda yang sok kritis dan bisanya hanya mengkritik tapi tidak bisa menyelesaikan masalah,” kata Marwan saat dihubungi SINDOtadi malam. Ketua Divisi Komunikasi Publik DPP Partai Demokrat Andi Nurpati menilai regenerasi kepemimpinan nasional saat ini sudah terjadi dan sudah terwakili dengan hadirnya sosok- sosok muda yang menjadi petinggi parpol.

Dia mencontohkan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Anas Urbaningrum, Sekretaris Jenderal (Sekjen) DPP Partai Golkar Idrus Marham, dan Sekjen DPP PKS Anis Matta. ”Kalau dulu mana ada orang-orang seusia mereka (Anas, Idrus, dan Anis) yang menjadi ketua umum atau sekjen partai. Itu seharusnya patut kita banggakan,”paparnya.

Namun, kata Andi Nurpati,regenerasi kepemimpinan tidak bisa didikotomikan berdasarkan usia. Sementara itu,Ketua Dewan Pertimbangan Partai Golkar Akbar Tanjung mengatakan ada tiga hal yang harus diperhatikan bagi seseorang yang ingin menjadi pemimpin nasional ataupun presiden.Pengalaman politik yang matang, jiwa kepemimpinan yang memadai, dan pengalaman berada didalam pemerintahan.

Akbar melihat kriteria itu sebenarnya sudah banyak terlihat pada sosok-sosok politisi muda.Namun,dia mengingatkan pengalaman seseorang juga sangat penting untuk menjadi pemimpin. Pengamat politik dari UGM Arie Sudjito mengatakan, proses regenerasi kepemimpinan pada Pilpres 2014 adalah suatu keharusan.

Namun, dia mengingatkan regenerasi tersebut tak sekadar pergantian.Namun harus menjadi peralihan dari karakter pemimpin lemah menjadi pemimpin yang kuat dan pembaharu. rahmat sahid/radi saputro/nurul huda/ mohammad sahlan 
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/496873/38/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar