Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Jumat, 27 Januari 2012

Kecelakaan Xenia Maut-Keterangan Afriyani ke Penyidik Berbelit-belit

Friday, 27 January 2012
JAKARTA – Tersangka utama kecelakaan maut Xenia Afriyani Susanti,29,masih terus diperiksa penyidik. Dalam serangkaian penyidikan, keterangan Afriyani selalu berbelit- belit.

Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, akibat keterangannya berubah-ubah, penyidik sempat kesulitan memeriksa Afriyani. Rikwanto mencontohkan, awalnya sebelum menabrak pejalan kaki, Afriyani mengaku dari salah satu hotel. Namun akhirnya dia mengaku baru keluar dari diskotek. Selanjutnya, dalam keterangan awal dia mengatakan rem mobilnya tidak berfungsi.

Setelah diperiksa lebih mendalam akhirnya dia mengaku saat insiden tersebut terjadi dia kehilangan konsentrasi atau tertidur. ”Dia memang tidak konsisten dalam memberikan keterangan sehingga kami harus lebih bersabar dalam melakukan pemeriksaan,” kata Kombes Pol Rikwanto kemarin. Begitu juga dengan kasus penyalahgunaan narkoba. Pelaku sempat mengelak hingga akhirnya mengaku mengonsumsi ekstasi dan wiski.

Pengakuan ini setelah dari tes urine dan darah, dia dinyatakan positif. Oleh karena itu, pemeriksaan terus dilakukan secara maraton. Hal ini untuk mendapatkan keterangan yang lebih akurat dan dalam. Selain itu,penyidik juga terus melakukan sinkronisasi keterangan dengan para tersangka lainnya. ”Kami terus mendalami seluruh keterangannya. Saat ini dia sudah mulai sedikit tenang dalam memberikan keterangan,”ujarnya.

Diketahui, kecelakaan maut terjadi di Jalan MI Ridwan Rais, Gambir, Jakarta Pusat, Minggu (22/1). Sebanyak sembilan orang tewas setelah mobil Daihatsu Xenia yang kehilangan kendali menabrak 13 pejalan kaki di trotoar. Sopir mobil maut tersebut adalahAfriyani.Selain dia,tiga temannya yang menumpang Daihatsu Xenia maut itu resmi menjadi tersangka dan kini ditahan di Direktorat Reserse Narkoba Polda Metro Jaya.

Mereka adalah Adistria Putri Grani, 26, Deny Mulyana, 30, dan Arisendi,34. Direktur Reserse Narkoba Polda Metro Jaya Kombes Pol Nugroho Aji menjelaskan, pihaknya sudah melakukan beberapa rekonstruksi di tempattempat yang disebutkan para tersangka. ”Kita sudah mendatangi kafe di Kemang yang menjadi tempat minum wiski. Selanjutnya kita akan datangi diskotek tempat dia membeli ekstasi dan meminumnya,” tutur dia.

Psikiater Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung Teddy Hidayat menjelaskan, cara kerja otak orang yang terpengaruh narkoba akan berubah drastis. Narkoba jenis ekstasi akan merangsang kerja otak lebih dari manusia yang tidak mengonsumsi. Otak yang merupakan kumpulan dari sel-sel motorik,emosi, dan pertimbangan secara cepat bisa dirangsang sedemikian rupa.

”Misalnya, orang yang mengonsumsi emosinya bisa meledak-ledak, sedih seketika atau tiba-tiba marah. Pokoknya tidak stabil. Begitu juga sisi pertimbangannya,dia jadi sulit untuk memutuskan atau mempertimbangkan,” ujar Teddy kepada SINDO. Sejak awal Teddy sudah menduga Afriyani mengonsumsi narkoba. Hal itu tampak dari tayangan video yang memperlihatkan sikap Afriyani tenang dan tidak ada rasa bersalah sesaat setelah kejadian.

Di bagian lain,Afriyani meminta maaf kepada seluruh keluarga dan korban kecelakaan. Permintaan maaf tersebut tertuang dalam surat yang dibacakanadiknya, AyuDyahSafitri. Dalam surat bermeterai Rp6.000 dan ditulis dengan tinta hitam tersebut tertera banyak kata maaf.Dia menyampaikan penyesalannya yang sangat dalam kepada keluarga korban. Ibu Afriyani,Yurneli,menegaskan putrinya tersebut sudah bisa mengendarai mobil sejak SMA. helmi syarif/ krisiandi sacawisastra 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar