Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Senin, 02 Januari 2012

Penduduk Miskin Turun

Tuesday, 03 January 2012
JAKARTA– Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat selama periode Maret–September 2011, jumlah penduduk miskin turun sebanyak 130.000 orang. Namun, kelompok penduduk hampir miskin justru semakin lebar.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala BPS Suryamin menyebutkan, dari hasil penghitungan BPS, jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2011 mencapai 29,89 juta orang atau 12,36%.Jumlah ini menurun tipis 0,13 juta orang atau 0,13% dibandingkan posisi terakhir pada Maret 2011 yang mencapai 30,02 juta orang atau 12,49%. “Terjadi penurunan, tapi tidak drastis,” kata Suryamin saat memaparkan profil kemiskinan Indonesia di Jakarta kemarin.

Berdasarkan letak geografis, penduduk miskin di perkotaan berkurang 92.200 orang menjadi 10,95 juta orang (9,09%), sedangkan di pedesaan turun 36.600 orang menjadi 18,94 juta orang (15,59%). Dari sisi wilayah, dominasi jumlah penduduk miskin masih berada di Jawa dengan jumlah mencapai 16,7 juta atau 12,09%, disusul Sumatera yang mencapai 6,3 juta.

Penduduk miskin di Bali dan Nusa Tenggara mencapai 2,05 juta,Kalimantan mencapai 0,97 juta, dan Sulawesi sebesar 2,15 juta. Dia menyebutkan, faktorfaktor yang mengurangi kemiskinan selama periode tersebut antara lain terjaganya laju inflasi umum yang relatif rendah 2,25%, penurunan harga sejumlah bahan pokok, dan perbaikan penghasilan petani atau nilai tukar petani.

Jumlah penduduk miskin juga tidak terlepas dari kondisi perekonomian nasional yang cukup baik dan terjaga sepanjang triwulan kedua dan ketiga.Pertumbuhan ekonomi III/2011 sebesar 6,4%, konsumsi rumah tangga 3,6%, peningkatan indeks tendensi konsumen (ITK) 7,64%, dan produksi industri manufaktur mikro dan kecil 2,21% secara umum turut memengaruhi kemiskinan.

Penurunan kemiskinan juga sejalan dengan penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,24% selama periode Februari–Agustus 2011. Sementara itu, tingkat pekerja tidak penuh mengalami kenaikan, dari 34,19 juta orang menjadi 34,59 juta orang. Direktur Statistik Ketahanan Sosial BPS Hamonangan Ritonga mengungkapkan, menurunnya jumlah penduduk miskin selama Maret–September 2011 tidak berbanding lurus dengan jumlah penduduk hampir miskin.

Penduduk yang masuk kelompok hampir miskin justru semakin meningkat. “Jadi ada perpindahan penduduk miskin ke hampir miskin.Kemiskinan memang turun, tapi lari ke hampir miskin,” katanya di tempat yang sama. Data September 2011, jumlah penduduk yang masuk kelompok sangat miskin sebanyak 10,09 juta orang atau 4,17%, penduduk miskin 19,79 juta atau 8,19%, dan yang hampir miskin mencapai 27,82 juta atau 11,5%.

Direktur Eksekutif Indef Ahmad Erani Yustika menilai, data penurunan kemiskinan yang dilansir BPS diakui tidak sesuai dengan ekspektasinya. Awalnya dia memprediksi akan terjadi penurunan kemiskinan dalam jumlah yang cukup signifikan. Pertimbangannya, indikator- indikator pendukung cukup menunjang seperti pertumbuhan sektor pertanian pada 2011 sebesar 3,4% atau lebih besar dibandingkan pada 2010 yang hanya 2,9%. Selain itu, pertumbuhan sektor industri juga sangat tinggi yakni mencapai 6,7–6,8%, jauh  diatas pertumbuhan pada 2010.wisnoe moerti 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar