Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Kamis, 21 Juni 2012

Dosen SPs UPI Diduga Bajak Karya Mahasiswanya


Dosen SPs UPI Diduga Bajak Karya Mahasiswanya
 
Oleh: Riza Pahlevi
Jabar - Rabu, 20 Juni 2012 | 19:46 WIB

 INILAH.COM, Bandung – Sekitar tiga bulan lalu, Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung dihebohkan aksi plagiarisme yang dilakukan salah satu oknum dosen. Kini, dugaan aksi serupa kembali menghangat di kampus pendidikan tersebut.

Aksi plagiarisme kali ini, diduga dilakukan seorang oknum dosen di Pascasarjana UPI. Sebut saja DB dan USW. Kasus tersebut terkuat saat Pers Mahasiswa ISOLA UPI mendapatkan surat dalam amplop warna coklat yang tidak dibubuhkan tanda pengenal pengirimnya. Surat kaleng sendiri diterima Pers Mahasiswa ISOL UPI sekitar satu bulan silam.

Surat tersebut sebenarnya ditujukan pada Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi (Dirjen Dikti) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud). Surat kaleng tersebut berisi pengakuan alumni S-3 Program Studi Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) Konsentrasi Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Dalam surat tersebut tertulis, pada tahun 2007 mahasiswa jenjang S-3 Program Studi Ilmu Pengatahuan Sosial (IPS) Konsentrasi Pendidikan Kewarganegaraan (Pkn), Sekolah Pascasarjana (SPs) Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) yang mengikuti mata kuliah Perbandingan Civic Education diberi tugas kuliah oleh dosen pengampu DB (sekarang Profesor) dan USW (Universitas Terbuka).

Kata DB tugas yang baik akan dipublikasikan dalam buku, tetapi setelah buku itu terbit yang diberi judul Civic Education: Konteks, Landasan, Bahan Ajar dan Kultur Kelas (terlampir copy buku), karya tulis mahasiswa yaitu pada Bab 3 Perkembangan dan Profil Civic Education di Negara-negara Asia dan Afrika, tidak dicantumkan nama penulis (mahasiswanya).

Jadi ada pencaplokan karya tulis mahasiswa oleh penulis buku itu (USW dan DB). Mahasiswa yang diambil karya tulisnya tidak berani protes karena selain berhadapan dengan dosennya, pada waktu itu juga DB adalah Ketua Prodi PKn SPs UPI.

Pada tahun 2008 DB dan KS menulis buku yang berjudul PKn dan Masyarakat Multikultural (terlampir copy buku), dimana sebagian isinya juga karya mahasiswa dan disinyalir ada unsur plagiat dari beberapa sumber baik cetak maupun elektronik yang terdapat didalamnya.

Setelah mahasiswa ini pada lulus, pada akhir tahun 2010 mereka (Sdr Samsuri berasal dari Universitas Negeri Yogyakarta dan Sdr Deny Setiawan berasal dari Universitas Negeri Medan) melaporkan hal ini kepada Ketua Prodi IPS SPs UPI (Prof Dr Enok Maryani) dan Ketua Prodi PKn SPs UPI yang baru (Prof Dr Sapriya).

Bahkan Sdr Deny Setiawan melaporkan hal ini sampai ke Pembantu Rektor II UPI (Prof Dr Idrus Afandi). Tetapi sudah hampir lebih dari satu tahun laporan pelanggaran akademik ini disampaikan oleh mahasiswa, pihak UPI tidak memproses dan memberikan sanksi kepada pelakunya. Tahun 2012 ini, Perspektif Internasional: Konteks, teori dan Profil Pembelajaran (terlampir copy buku dengan editor Prof Dr USW dan Prof Dr DB, dengan penulisnya tiap bab sudah tercantum, termasuk pada Bab 3 Profil Civic Education di Negara-negara Asia dan Afrika dengan penulis mantan mahasiswa (Dr Samsuri, Dr Deny Setiawan dan Dikdik Baehaqy Arif, MPd).

Isi buku ini sama dengan isi buku yang diterbitkan pada tahun 2007 yang berjudul Civic Education: Konteks, Landasan,Bahan Ajar dan Kultur Kelas. Ada usaha dari Prof Dr DB untuk menghilangkan jejak pelanggaran akademik yang sudah dilakukannya.

Tetapi menurut saya justru dengan terbitnya buku tahun 2012 ini, bukti adanya pelanggaran akademik oleh DB dan USW semakin jelas dan terbukti terbit buku yang berjudul Pendidikan Kewarganegaraan.

Oleh karena itu saya sampaikan surat ini kepada Bapak Dirjen Dikti dengan harapan Bapak dapat mendorong pihak UPI untuk memproses kasus pelanggaran akademik ini. Sebagaimana Bapak Dirjen Dikti mendorong pihak UPI untuk memproses dan memberikan sanksi kepada tiga calon guru besar UPI yang terbukti melakukan pelanggaran akademik.

Apalagi pada kasus ini mahasiswa yang merasa dirugikan sudah melapor dengan bukti yang sudah jelas, tetapi pihak UPI membiarkannya. Saya sendiri merasa heran kenapa pihak UPI tidak memproses kasus ini, apa karena pihak-pihak yang terlibat adalah pejabat di UPI. Atas perhatian dan komitmen bapak untuk memberantas plagiarisme saya ucapkan terima kasih. Bandung, 19 April 2012 Hormat Saya, MS (selaku pengirim surat kaleng).

"Begitulah isi surat yang kami terima, yang saat itu diantar oleh salah seorang satpam UPI sekitar satu bulan yang lalu. Maka dari itu kami tim dari ISOLA POS akan menelusuri kasus yang terjadi saat ini," kata salah satu anggota ISOLA POS yang enggan disebutkan namanya saat ditemui wartawan di UPI Bandung Jalan Setiabudhi Kota Bandung, Rabu (20/6/2012).[ang]
http://www.inilahjabar.com/read/detail/1874326/dosen-sps-upi-diduga-bajak-karya-mahasiswanya

Tidak ada komentar:

Posting Komentar