Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Senin, 05 Maret 2012

Tersangka DW Sebut Atasan


PDFPrint
Tuesday, 06 March 2012
JAKARTA– Tersangka mafia pajak, Dhana Widyatmika (DW), mulai menyebutkan identitas atasannya dalam penyidikan kasusnya di Kejaksaan Agung.

Pengacara DW,Daniel Alfredo, mengungkapkan, kepada penyidik kliennya membeberkan nama-nama atasannya saat menjabat sebagai account representative(AR). Selama menjadi pegawai Direktorat Jenderal (Ditjen) Pajak, DW diketahui sempat bertugas di Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pancoran, Setiabudhi, dan Tanah Abang. Dengan demikian,Dhana pernah memiliki beberapa atasan.

Namun,Daniel menggariskan bahwa pemeriksaan belum mengarah pada keterlibatan para atasannya dan pola hubungan di antara mereka. “Ini masih secara umum.Itu dia cuma ditanyakan waktu dia bekerja di KPP (Kantor Pelayanan Pajak) mana saja,pada saat bekerja di KPP itu pimpinannya siapa. Bekerja saat itu dari tahun berapa ke tahun berapa,”ucap Daniel di Kejaksaan Agung kemarin.

Kementerian Keuangan juga melakukan langkah proaktif untuk membongkar dugaan mafia pajak yang melibatkan personelnya.Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo menegaskan, semua atasan dan teman DW yang diduga memiliki harta kekayaan tidak wajar akan turut menjalani pemeriksaan. Menkeu bahkan membeber satu nama berinisial H yang merupakan teman DW dan istrinya, DA,yang juga pegawai Ditjen Pajak.

”Kami periksa meliputi lingkungan kerjanya, termasuk teman kerja, bawahan, dan atasan,untuk kami bisa mengetahui kondisinya,” ungkapnya di Jakarta kemarin. Mantan Direktur Utama Bank Mandiri ini kemudian menandaskan kesungguhannya menyelesaikan permasalahan tersebut dan membenahi sistem pengawasan internal kementerian agar kejadian ini dapat terdeteksi pada masa mendatang.

“Selain itu,kami juga memeriksa sistem dan prosedur yang ada untuk memperbaiki itu,”kata Menkeu. Peneliti Pusat Kajian Antikorupsi (Pukat) Universitas Gadjah Mada (UGM) Yogyakarta HidzfilAlim mengatakan,secara logika birokrasi,atasan langsung DW seharusnya mengetahui apa yang dilakukan bawahannya. Dalambirokrasiadapengawasan melekat oleh atasan langsung.

Wajib Pajak Diperiksa 

Kejaksaan Agung (Kejagung) tidak berhenti menelusuri keterlibatan teman dan atasan DW.Kepala Pusat Penerangan dan Hukum Kejagung M Adi Toegarisman mengungkapkan, penyidik Kejagung sudah memeriksaduadaritigaperusahaan yang berhubungan dengan DW.Dua perusahaan yang diperiksa adalah PT Riau Petro Utama (RPU) dan PT Bangun Persada Semesta (BPS).

Sayangnya,Adi juga tak mau mengungkap detail keterkaitandua perusahaan tersebut.Dia hanya menyebut bahwa yang diperiksa adalah petinggi kedua perusahaantersebut. “DariRPU inisialnya KH kemudian dari BPS adalah AP,”kata Adi. Daniel Alfredo kembali menegaskan, kliennya sudah menangani banyak perusahaan dan sejauh ini tidak ada yang bermasalah karena dia bekerja berdasarkan sistem yang ada.

Dia juga terus membantah jumlah rekening kliennya mencapai Rp60 miliar.Menurut dia, jumlah uang di rekening DW hanya Rp400 juta. Jumlah itu berasal dari gajinya sebagai PNS pajak golongan III-C sebesar Rp10 juta per bulan. Seluruh rekening DW sudah disita Kejagung. Selain rekening, penyidik juga menyita safe deposit box. “Yang disita dari safe deposit box itu, ada beberapa ijazah ada emas milik orang tua 1 kilogram, juga ada uang Rp10 juta, ada juga uang USD28.000.Itu saja,”papar dia. ● krisiandi sacawisastra/ maesaroh/ant

Tidak ada komentar:

Posting Komentar