Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Selasa, 28 Februari 2012

Perbatasan Timor Leste Hidup dalam Gelap di Tapal Batas RI



Sigiranus Marutho Bere | Glori K. Wadrianto | Rabu, 29 Februari 2012 | 14:24 WIB
KEFAMENANU, KOMPAS.com — Ironi masyarakat Indonesia yang tinggal di wilayah tapal batas antarnegara seolah tak pernah ada akhirnya. Kali ini, fakta tersebut terungkap di tiga desa di Kecamatan Bikomi Utara, Kabupaten Timor Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur. Desa-desa yang berbatasan langsung dengan wilayah Republik Demokrat Timor Leste itu hingga kini belum dialiri listrik.

"Sejak jaman penjajah sampai negara kita ini merdeka, kondisi kami tetap seperti ini, selalu gelap gulita di malam hari. Padahal, kami ini adalah cerminan dari Pemerintah Indonesia karena berada langsung di garda terdepan," kata Kepala Desa Banain C, Paskalis Kefi, Rabu, (29/2/2012). Kefi merasa desa yang dipimpinnya seperti dianaktirikan oleh pemerintah.

Tidak adanya penerangan jelas membatasi segala bentuk aktivitas warga setempat. Kantor pemerintahan desa dan sekolah kerap mengalami hambatan dalam proses administrasi yang mensyaratkan penggunaan komputer. Selain itu, tentu saja, warga harus hidup di dalam gelap saat malam tiba.

Kefi menilai, seharusnya Pemerintah memperhatikan kesejahteraan warganya hingga ke pelosok negeri. Penyediaan saluran listrik dan infrastruktur jalan merupakan parameter perhatian pemerintah. "Sehingga Indonesia jangan lagi menjadi bahan olok-olokan warga Timor Leste," ucapnya.

Terkait dengan masalah ini, Supervisor Service Point PLN Kefamenanu Anang Taufiqi mengatakan, wilayah perbatasan merupakan prioritas utama dalam program kelistrikan. Syaratnya adalah warga setempat tinggal mengajukan permohonan dan akan ditindaklanjuti oleh  PLN kantor wilayah Kupang. Akan tetapi, memang ada kendala teknis karena minimnya petugas yang melakukan survei ke desa-desa yang sulit dijangkau,” kata Taufiqi.
http://regional.kompas.com/read/2012/02/29/14245753/Hidup.Dalam.Gelap.di.Tapal.Batas.RI

Tidak ada komentar:

Posting Komentar