Berbagi Pengetahuan

Blog ini dibuat sebagai kliping media.

Semoga bermanfaat

Jumat, 10 Februari 2012

TAJUK, Di Manakah Ketegasan Itu?

Saturday, 11 February 2012
Masyarakat menunggu apa kira-kira sanksi bagi seorang pilot sebuah maskapai penerbangan nasional yang tertangkap tangan sedang mengonsumsi sabu-sabu 2,5 jam sebelum menerbangkan pesawat dari Surabaya ke Makassar.

Beberapa hari setelah berita ini menjadi sorotan tajam media, muncul pengakuan mantan awak kabin yang membenarkan bahwa mengonsumsi barang terlarang bukan hal baru dalam dunia penerbangan.Bahkan,yang mencengangkan,mantan awak kabin ini yakin 60–70% kru pesawat mengonsumsi narkoba menjelang bertugas.

Bayangkan, bagaimana akibat dari tindakan melanggar hukum ini jika terus dibiarkan.Nyawa ratusan penumpang dalam satu pesawat dipertaruhkan karena kelakuan sang pilot yang bekerja di bawah pengaruh narkoba. Ini bukan pelanggaran hukum biasa, apalagi kalau hanya disebut pelanggaran etika. Ini pelanggaran yang harus dijatuhi sanksi tegas. Pelaku sudah pasti akan berurusan dengan aparat penegak hukum.

Tapi bagaimana dengan institusinya? Apakah dengan menyatakan itu masalah pribadi si pilot, bukan kebijakan perusahaan,sudah cukup untuk berkelit dari problem ini? Sejauh mana regulator bisa mengendus dan menginvestigasi di maskapai bersangkutan? Adakah keganjilan manajemen di sana karena ini bukan kejadian kali pertama? Kasus pilot nyabu saat bertugas pernah terjadi sebelumnya.

Kebetulan di maskapai yang sama. Cukupkah berhenti di situ? Bagaimana sistem pengawasan maskapai dari regulator bisa kecolongan dengan kejadian itu? Jika terbukti ada keganjilan dari sisi manajemen maskapai yang menyebabkan kru pesawatnya stres dan harus berlari ke narkoba, harus ada tindakan keras dan tegas. Bisa menjatuhkan hukuman etik maupun administratif dengan tujuan memberikan efek jera.

Tanpa sanksi tegas, sangat mungkin kejadian memalukan di dunia penerbangan nasional ini akan terulang di kemudian hari. Masyarakat menunggu sanksi tegas itu.Kita semua menunggu. Kejadian lain akibat tindakan ugal-ugalan manusia di dunia transportasi kita adalah kasus mobil yang menabrak puluhan orang hingga tewas karena pengemudinya mengonsumsi narkoba.

Rakyat berteriak agar si pengemudi dihukum berat karena tindakannya yang menyebabkan hilangnya nyawa manusia. Tak hanya itu. Banyak kasus lain kecelakaan akibat tindakan awak kendaraan umum yang membawa korban puluhan, bahkan ratusan orang. Kalau dijumlah, dalam setahun kecelakaan di semua moda transportasi di Indonesia relatif tinggi. Tentu sebabnya macam-macam, bisa human error, cuaca, kondisi jalan, dan sebagainya.

Tapi bukankah itu bisa diantisipasi dengan penerapan sanksi tegas kepada semua pelanggarnya? Contoh sebuah perusahaan bus di Jawa Timur yang berulang kali menewaskan orang di jalanan karena melanggar aturan berlalu lintas.Warga dan Pemerintah Provinsi Jawa Timur sudah merekomendasikan pencabutan izinnya.

Tapi pemerintah pusat berpendapat lain dan terkesan membelanya. Lagi-lagi, publik kecewa karena pelanggaran yang berakibat fatal dibiarkan. Kita semua khawatir, tontonan atas ketidaktegasan atau pembiaran pelanggaran hukum ini akan terakumulasi.Akan muncul apriori,ketidakpercayaan terhadap pemegang otoritas.Yang lebih berbahaya lagi, publik sendiri yang akan menjatuhkan hukuman kepada pelaku.

Jadilah situasi yang chaos karena timbul aksi main hakim sendiri dalam berbagai kasus.Pihak yang lemah yang akan terus jadi korban karena tidak punya akses dan kekuatan.Adapun pelakunya akan melenggang karena punya lobi yang kuat di kekuasaan.Di manakah keadilan,di manakah ketegasan itu? Kita semua masih menunggu entah sampai kapan.● 
http://www.seputar-indonesia.com/edisicetak/content/view/468507/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar